PDKT

127 129 23
                                    

Mulai Hari ini Nazli sudah membulatkan tekatnya untuk lebih dekat dengan Kazeo, entah dia kuat apa nggak sih soalnya berada dekat Kazeo radius 5 meter saja sudah membuat jantung Nazli naek turun.

Nazli berdiri di depan kaca besar dia memperhatikan dandannya, rambutnya dia kuncir kuda tidak seperti biasanya yang hanya asal gerai.

"Ayo Naz lo pasti bisa demi Kazeo apapun rintangannya pasti lo bisa." Nazli meyakinkan dirinya sendiri di depan kaca. Nazli mengecek jam tanganya dan gawat jam menunjukkan pukul 06:45 sebentar lagi sekolah akan ditutup. Nazli menghabiskan banyak waktu untuk berdandan dari shubuh.

"Sialan gue telat ini bangke!" Nazli bergegas keluar dia memakai sepatu dengan terburu-buru dan melupakan sesuatu. Nazli menuju halte bus untuk menunggu Bus yaiyalah nunggu bus masa nunggu truk, mau mbonek emangnya Nazli.

Tapi bus yang ditunggu tidak kunjung datang dan jam sudah menunjukkan pukul 6:50 ini bisa membuat nama baik Nazli yang tidak pernah telat akan tercoreng.

"Anjing gue bisa telat, bus nya dimana sih ini!" gerutu Nazli menendangi tiang listrik dan malah terkena tulang keringnya. Nazli meringis kesakitan memegangi kakinya, kenapa hari ini dia bisa sial sih?

Tak selang lama datang Kazeo dengan naik motor, ini baru pertama kalinya Nazli melihat Kazeo naik motor.

"Oi ngapain masih disini lo kan murid rajin ntar telat loh." Ledek Kazeo membuka kaca helmnya.

"Nggak Kaz gue lagi gabut aja, ya nggak lah lo nggak lihat gue nunggu bus!" sewot Nazli.

"Gila galak bet lo Naz, gue kasih tahu Naz kalau lo nunggu bus jam segini lo bisa telat yang ada udah ayok bareng gue, gue bawah helm dobel," ajak Kazeo memberikan tumpangan.

Mendengar tawaran Kazeo Nazli tidak berpikir panjang kali lebar lagi, toh apa salahnya daripada dia telat untung aja dia telat.

"Nih pakai helm kasih ini juga, gue nggak mau rambut lo rusak," ujar Kazeo menyodorkan penutup rambut.

Nazli menerima dengan tersipu, dia berusaha menyembunyikan senyumnya walau percuma saja karena Kazeo dapat melihat dari spion.

"Dah naik?"

"Udah."

"Berangkat."

Dengan kecepatan penuh Kazeo memacu motor beatnya dengan kencang membuat Nazli hampir terjatuh.

"Naz kalau takut pegangan aja sama pinggang gue, kalau malu pegang aja begel motor."

"Nggak papa kok Kaz, tapi kita bisa sampai tepat waktu nggak? Kayaknya kita bakalan telat."

"Tenang aja Naz gue punya caranya."

Nazli mengernyitkan dahinya kebingungan, cara apa yang bakal dipakai Kazeo satpam SMA Garuda kan ketat banget.

Setelah sampai di depan sekolah Kazeo memarkirkan motornya di luar sekolah bukan di dalam sekolah.

"Kok berhenti disini, kenapa nggak masuk?" tanya Nazli yang sedang kesusahan membuka helm.

"Katrok banget si Naz, nggak pernah naek motor ya sebelumnya." Kazeo langsung membantu Nazli melepaskan helm dan kuncir rambut Nazli malah putus.

"Yah putus."

"Ajak balikan."

"Bukan itu ish," kesal Nazli mencubit ulu hati Kazeo.

"Aduh sakit Naz, yaudah madep sono lo gue kuncir lagi rambut lo," perintah Kazeo. Lantas Nazli langsung menghadap belakang Kazeo merogoh sakunya dan mengeluarkan gelang rambut berwarna pink.

"Maaf ya kalau kurang rapi soalnya nggak bawa sisir gue jadi ini gue ikat aja," ujar Kazeo lembut. Dada Nazli berdegup kencang dia ingin berteriak tapi tidak bisa, dia ingin menceritakan semua ini pada Eri.

"Oh ya itu gelang rambut siapa?"

"Ini tuh punya adek gue kayaknya tadi kebawa gue di saku celana udah buat lo aja jarang-jarang lo kuncir kuda," puji Kazeo yang semakin membuat Nazli tersipu untungnya Nazli sedang menghadap belakang.

"Dah jadi yuk masuk kelas," ajak Kazeo.

"Gimana caranya kita dah telat Kaz."

"Tenang aja gue punya caranya kok," kata Kazeo dengan mengedipkan mata. Akhirnya Nazli mengikuti ide Kazeo tapi mereka malah berjalan kearah yang berlawanan dari sekolah.

"Kazeo kita kok malah ngejauh sih? Tambah telat kita ntar."

"Udah percaya aja sama gue."

"Hoi kalian mau kemana itu!" teriak satpam sekolah.

"Kita mau print tugas Pak," jawab Kazeo berbohong. Nazli ingin menyanggah tapi Kazeo dengan cepat membekap mulut Nazli dan memberi isyarat untuk diam.

"Udah ntar aja print nya kalian masuk ke kelas aja keburu telat kalian," suruh Pak satpam. Nazli melongo melihat ide Kazeo, itu tadi adalah ide yang sangat jenius dia saja tidak kepikiran menggunakan konsep seperti itu.

"Kok lu bisa kepikiran kayak gitu sih?"

"Jangan meremehkan skil gue deh Naz," jawab Kazeo sombong.

"Yaudah gue masuk ke kelas dulu."

"Ok, tapi sebelum lo masuk gue mau ngomong sesuatu." cegah Kazeo.

Nazli langsung menoleh kebelakang memperhatikan Kazeo.

"Kaos kaki lo sebelahnya beda."

"Sumpah sejak kapan?" tanya Nazli melihat ke bawah kakinya. Benar saja kaus kaki Nazli beda sebelah karena dia terburu-buru.

"Sejak di halte gue kira itu style fashion lo."

"Kazeo!!!"

NazliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang