Di kediaman keluarga Jungkook justru berbeda, Taehyung langsung disambut dengan baik oleh kedua orang tua Jungkook yang memang menunggu anaknya pulang dengan sang menantu.
Dan Taehyung juga pribadi yang mudah akrab apalagi kepada seseorang yang lebih tua, jadi untuk dekat dengan mertuanya bukanlah sesuatu yang sulit, bahkan Ayah Yunho yang biasa judes pada siapapun yang diajak Jungkook ke rumah, kini tampak berbinar ketika melihat Taehyung. Memang sih aura yang keluar dari pria itu bagai menyilaukan mata jika saja dapat terlihat.
Jungkook saja yang anak kandung orang tuanya dibiarkan begitu saja, makan pun ambil sendiri, kalau Taehyung diambilkan Bunda, katanya menyambut menantu tak boleh setengah-setengah.
"Dari tadi diam terus, kenapa?" Taehyung menutup lemari setelah memakai kaos pada tubuh sehabis mandinya, Jungkook tidak banyak bicara sedari menginjak rumah ini.
Sebagai jawaban Taehyung maka pria bergigi kelinci itu menggeleng, kembali fokus pada game dalam komputer, main Overwatch sampai tak mengalihkan pandangan, Taehyung menengok layar yang tersuguh khas permainan online.
"Main terus, matamu tak sakit?" Masih dengan gelengan, pertanyaan Taehyung dijawab tanpa suara, dan pria bermata tajam itu mengembuskan napasnya kasar.
Taehyung keluar kamar setelah mendapat respons demikian dari Jungkook, agak gusar juga saat bertanya tapi tak ditanggapi semestinya, apalagi Taehyung kan posisinya suami di sini, mau dikatakan apalagi? Soalnya Jungkook pun punya kekasih.
"Belum tidur?" Taehyung menoleh pada sofa ruang tamu, Bunda Jaejoong tersenyum dan Taehyung menghampiri Ibu mertuanya itu.
"Belum mengantuk, Bunda sedang apa?" Suara bariton itu tak tahu kenapa membuat Ibu dari istrinya tersebut terkekeh.
"Biasa, nonton siaran malam." Habis itu Bunda Jaejoong mengalihkan perhatian lagi pada televisi di depan sana, Taehyung pun ikut menonton sembari menetralkan amarah yang tadi sempat mencuat.
Malam begini Taehyung kira tak akan ada drama, ternyata Bunda Jaejoong lebih tahu jadwal siaran. Lumayan juga mengganjal kesal, apalagi lihat pemeran utamanya cantik, Lee Jieun terpampang jelas di depan sana, seseorang yang punya hotel besar khusus hantu yang masih dirundung banyak dendam. Astaga, Taehyung jadi mulai senang menonton drama ini, kenapa baru ketemu setelah episode sembilan, sih?
"Eh iya, Bunda belum kasih Koo susu, bentar ya." Bunda berdiri tapi sebelum beranjak Taehyung mencekal tangan itu untuk tak meneruskan niat awal.
"Biar Taehyung yang ambilkan." Kini pemuda Kim berdiri, melangkah cepat karena tak ingin dengar penolakan maupun ucapan keberatan.
"Di kulkas, ada susu kemasan kuning rasa pisang!" Teriak Bunda dari ruang tamu, tapi bisa didengar ke dapur karena agak dekat jaraknya.
Taehyung membuka lemari es, langsung terpampang kemasan yang dimaksud Bunda, gelas yang sudah diambil dengan ukuran tinggi segera diisi dengan air warna putih, dan membawa gelas itu masuk lagi ke kamar.
Dilihatnya Jungkook masih memandang monitor dengan jari rusuh menekan keyboard hingga Taehyung menghampiri dan menempelkan gelas berisi susu dingin itu pada pipi gembil milik Jungkook. Alhasil, pemuda itu berjengkit hampir mengumpat kalau saja tak mendapati mata tajam itu menatapnya.
"I-iya?" Jungkook berujar acak, bingung dengan situasi dan dengan santai Taehyung menyodorkan minuman sebelum tidur milik Jungkook, si gigi kelinci menerima untuk meneguknya dengan cepat.
"Jangan main game terus, nanti matamu perih," peringat Taehyung lantas mengeluarkan permainan itu dari halaman pun segera mematikannya, Jungkook melotot horor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
FanfictionKetika Daegu jadi titik temu takdir. Bertemu dengan sosok asing dan ... Menikah begitu saja. (Taekook; Tae-top, Kook-bottom) (Minyoon; Jim-top, Yoon-bottom) Don't like, don't read!