Part 12[!]

1.7K 146 14
                                    

Warn!




"Kemarilah."






Masih di posisi itu mereka bergeming, Taehyung bingung ingin memulai dari mana, sedang Jungkook sendiri memilih bungkam walau tubuhnya mulai kedinginan. Pakaiannya benar-benar menerawang, angin jadi enak saja menembus tubuh yang berbalut pakaian yang diberikan Ayah.

Jungkook terhenyak saat bahunya dihinggapi benda kenyal, dan selanjutnya ia mulai membiasakan diri saat Taehyung menggigit. Mendebarkan, jantung Jungkook berdentum sangat kencang ketika tangan suaminya mulai meraba-raba punggung.

Jungkook hanya sanggup menelan ludah, sesekali meringis ketika dirasa gigitan yang Taehyung berikan sedikit sakit, dengan tangan mencengkeram bahu pria itu. Yang tadinya hanya melumati bahu kini lebih berani menjilati telinga dan leher, Jungkook dibuat pening saat sesuatu di bawah sana ikut bereaksi tiap-tiap Taehyung beraksi.

"Jangan keras-keras, sakit," pinta Jungkook sembari mendorong dada suaminya, bahu terasa berdenyut karena Taehyung menggigit terlalu kencang.

"Iya maaf, boleh dilanjut?" Dengan anggukan patah-patah maka Taehyung kembali semringah, kini mulai menjamah bibir tipis itu yang sudah buat candu sedari awal.

Jungkook sekarang lebih leluasa membalas walau tak seberapa, karena Taehyung sering meminta cium jadi Jungkook sudah paham bagaimana cara membalas. Bulu kuduk berdiri ketika pahanya diusapi dengan lembut dan piawai, hingga tanpa sadar Jungkook melebarkan kaki yang menghimpit pinggang Taehyung.

"Sudah tegang rupanya." Lumatan dilepas, pipi Jungkook semakin merah ditambah bibir yang kini bengkak merekah, jadi semakin indah.

"Ahh—ini." Mata terpejam saat Taehyung meremat kepunyaannya dari balik celana dalam berenda warna hitam.

Taehyung memperhatikan dengan saksama wajah rupawan mudanya yang tengah ia manjakan, napasnya tak teratur dengan bibir setengah terbuka, jangan lupa pada pantat yang ikut bergerak seiring rematan yang Taehyung berikan.

"Yah, kenapa berenti?" Napasnya masih terengah-engah, Taehyung hanya terkekeh mendengar nada kecewa dari istrinya, merajuk karena pelepasan yang akan dicapai malah dihentikan.

"Oh, Jungkook ingin yang seperti tadi, hm?" Tanpa malu lagi, Jungkook malah mengangguk antusias mendengar tuturan suaminya, Taehyung semakin dibuat gemas.

"Ini baru awal Jungkook, kalau mau yang lebih nikmat kamu buka lingerie ini agar tak ganggu acara kita." Bisikan itu bagai mantera, Jungkook merekahkan senyum saat Taehyung bisa memberikan rasa senang seperti tadi walau terasa geli.

Cepat-cepat menarik pakaiannya dan membuat tubuh telanjang polos tanpa helai apapun, Taehyung meneguk ludah, tak kuasa melihat pemandangan indah. Tubuh Jungkook putih tanpa cela, dada sekal dengan pucuknya yang menegang sempurna juga pipi paha yang gemulai.

"D-dingin," ucap Jungkook memberitahu sembari bergidik kecil, merapatkan tubuh dan memberanikan diri untuk memeluk suaminya.

Taehyung menciumi bahu sembari mengusapi punggung itu hingga Jungkook bergetar kecil, tampaknya geli tapi Taehyung suka dengan reaksi pemuda di pangkuannya. Bagaimana Jungkook semakin merapatkan pelukan dengan pantat menggesek di pangkuan suaminya kala Taehyung masih asik bermain-main dengan punggung.

Lubangnya sudah sedikit basah akibat gesekan yang dilakukan tadi, tubuh pemuda itu mulai terangsang apalagi jari Taehyung mulai mengelusi cincin di antara pantat. Benar basah, ketika dimasukki satu jari pun Jungkook bisa menahannya walau sedikit memekik karena terkejut atas rasa baru.

"K-kok perih?" Tanya Jungkook berujar sangsi, tadi Taehyung menawarkan sesuatu yang katanya nikmat, tapi ini malah menyakitkan.

"Belum, sebentar lagi, tunggu ya." Taehyung bisa lihat Jungkook menggigit kaos yang dikenakannya untuk menahan sakit, tapi Taehyung tak mau menyerah secepat itu, segera melesatkan jari lebih dalam dan memutar ke segala arah guna mencari apa yang akan jadi nikmat mudanya.

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang