'Dia kan?!/Masa sih?!'
Saat mereka masih terhanyut dalam keterkejutan, suara Sir Fred pun mengalihlan perhatian Ken.
"Ken, silahkan duduk di kursi yang sudah di sediakan" ucap Sir Fred.
"Yes, Sir" balas Ken. Ia pun berjalan ke kursi kosong yang berada di sudut ruangan. Mungkin kalian akan berpikir, hal ini dikarenakan identitas Ken yang masuk ke VHS sebagai 'commoner'. Menjadikan dia dikucilkan dari society.
Tapi sebenarnya Ken sendiri yang meminta ayahnya untuk menyediakan kursi di sudut ruangan. Karena semua pelajaran SMA sudah ia kuasai, jadi ia tidak memerlukan semua pembelajaran di sekolah lagi.
Ia bersekolah hanya karena dipaksa oleh ayahnya untuk lebih bersosialisasi. Kalau saja ayahnya tidak mengancam akan membuang Alan ke hutan, mana mau Ken repot-repot bersekolah.
Ah, Alan adalah serigala peliharaan Ken. Kenapa harus anjing atau kucing jika kau bisa memelihara serigala?
"Silahkan buka tab kalian, saya sudah share materi untuk hari ini" ucap Sir Fred sambil menyiapkan proyektor.
Dan pelajaran pun dimulai, Jessie sama sekali tidak bisa fokus karena keberadaan Ken. Begitupula dengan Ken yang hanya diam sambil menatap Jessie dari tempat duduknya.
Padahal mereka hanya pernah bertemu satu kali, dan saat itupun wajah mereka tertutup masker. Bagaimana bisa mereka sangat yakin? Apa ini karena Jessie yang telah 'tenggelam' dan Ken yang telah 'mabuk' ?
---//---
Jam pelajaran telah selesai, para murid kini tengah mengisi tenaga mereka di kantin. Namun terdapat pemandangan yang agak tidak mengenakkan di kantin hari ini.
Grab
"Akh!" Jessie mengerang kesakitan saat surainya tiba-tiba dijambak kuat oleh Leo ketika Jessie sedang makan siang.
"HEH COWOK BANGS*T! Apa-apaan lo?! Jambak anak orang sembarangan, mau mati lo?!" Bella bersunggut-sunggut marah.
"Lepas" ucap Jessie masih mencoba tenang.
"Ini semua salah lo! Lo kan yang ngehajar Zena di toilet kemaren?!" marah Leo tidak jelas.
Syut grab krek
"AAAKKHHH" Suara renyah saat Jessie membanting tubuh Leo dan mengunci tangannya pun membuat Leo mengerang kesakitan.
"Terus kenapa kalo gue ngehajar Zena? Lo mau juga?" ucap Jessie yang kini berada di atas Leo.
"Lepas! Lepas anj*ing sakit woy!" erang Leo kesakitan.
Jessie pun menjambak rambut Leo dan menariknya ke atas, "Lo beneran bisa mati next time lo cari gara-gara sama gue" bisik Jessie seram di telinga Leo sebelum melepaskan kunciannya.
Dengan cepat Leo berjalan tertatih keluar dari sana bersama Zena. Tatapan orang-orang di sekitar terasa begitu menusuk daging mereka.
'Tunggu pembalasan gue Jeslyn'
Sedang Jessie berjalan keluar dari arah lain, meninggalkan makan siangnya bersama Bella dan Naya. Tanpa ia sadari, sepasang mata biru tajam sedari tadi mengawasi dan mengikutinya dari kejauhan.
---//---
Jessie berdiri di depan sebuah pintu, ia tersenyum kecil saat menyadari bahwa pintu itu tidak dikunci. Dan tidak ada orang di dalamnya. Mungkin karena ini jam istirahat, jadi penjaga yang mengawasi CCTV juga sedang keluar.
Vorxon High School memang memasang CCTV di semua ruangan yang ada di sekolah, kecuali toilet tentunya. Dan alangkah bodohnya Zena yang menjebak Jessie dengan menyebut 'gudang olahraga'. Ah persetan, yang penting Jessie diuntungkan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess' Revenge
FantasyCOMPLETED - PREQUEL ARISE Jeslyn Aulia Puteri, atau sering dipanggil Jessie, seorang atlit karate yang telah mendapat banyak penghargaan atas prestasinya. Baik di tingkat kecamatan hingga internasional. Namun, sepulang dari pertandingannya yang tera...