Karena sudah larut, Ken memutuskan untuk segera mengantar Jessie pulang. Ia menggendong Jessie masuk ke dalam mobilnya. Setelah mendudukkan Jessie, Ken menarik sabuk pengaman untuk memastikan kepala Jessie tidak terbentur ke depan saat di perjalanan.
Saat memasangkan sabuk pengaman, wajah mereka sangat dekat. Ken bisa merasakan nafas pelan Jessie yang hangat. Kedua hidung mereka bertemu, tinggal sedikit lagi dan kedua bibir itu akan menempel satu sama lain.
Ken terdiam sejenak, bolehkah ia mencium bibir Jessie di saat sang empu tengah terlelap begini? Ah tidak, Ken harus menghormati Jessie, ia tidak boleh melakukan sesuatu tanpa persetujuan Jessie.
"Nngghhh" Jessie melenguh pelan sembari menyamankan posisi duduknya. Wajahnya sedikit maju ke depan dan
Cup
Kedua bibir mereka bertemu sekilas dan langsung terlepas saat Jessie kembali menyandarkan kepalanya.
Ken membeku di tempat, matanya membola kaget. Tangannya yang bergetar itu terangkat menyentuh bibir seksinya. Sekarang bibirnya sudah tidak perjaka lagi?
Blush
Wajah Ken merona hebat, dengan cepat ia menegakkan punggungnya, namun
Jedug
"AAHH!" kepala Ken malah terbentur pada langit-langit mobil. Ia lupa kalau kepalanya masih berada di dalam mobil.
"Mmhh huh? Ken?" Jessie mengucek-ucek matanya. Ia terbangun karena suara yang berasal dari benturan kepala Ken.
"J-jessie? Udah bangun? L-lo tadi ketiduran jadi gue gendong ke dalem mobil deh. Terus tadi kepala gue kebentur ini" ucap Ken sembari memegang bagian langit-langit mobil yang barusan bertemu kepalanya secara kasar.
"Oh, udah mau pulang ya?" tanya Jessie seraya menyamankan posisi duduknya.
"Iya, yuk gas" ucap Ken kemudian berjalan menuju kursi kemudi.
Saat Ken berjalan, Jessie menunduk untuk menutupi wajahnya yang sudah memerah padam. Tangannya terangkat menyentuh bibir kecilnya. 'Gila lo Jes! Nyium anak orang sembarangan! Huaaa tapi kan gak sengaja hiks' batin Jessie menghardik dirinya sendiri.
Ken pun menjalankan mobilnya, tidak ada yang bersuara sama sekali selama perjalanan. Suasana yang sangat canggung.
---//---
"Gue pulang dulu ya Jes" ucap Ken setelah mengantar Jessie tepat di depan pintu mansion.
"Iya, hati-hati" ucap Jessie dengan senyum kecilnya.
Ken berbalik, berjalan kembali menuju mobilnya, dan pergi meninggalkan mansion Zavica. Setelah mobil Ken tidak terlihat lagi, Jessie pun berbalik melangkahkan kakinya memasukki mansion.
Jessie ingin langsung ke kamarnya, dan merendam diri di dalam air hangat kemudian menghempaskan tubuhnya di kasur empuk itu. Saat tinggal beberapa langkah lagi menuju lift, tiba-tiba
"Sama siapa lo tadi?"
Sebuah suara menghentikan langkah Jessie. Namun Jessie masih diam, tidak berbalik menatap siapa pemilik suara itu. Ia meneruskan langkahnya menuju lift dan menekan tombol naik.
"Dia si anak baru itu kan?"
Jessie membeku, oh tidak apa Ken ketahuan? Baik, untuk sekarang mari berbohong.
Ia berbalik, mendapati Alden yang tengah bersedekap dada sambil menatapnya datar. Jessie membalas tatapan Alden tak kalah datarnya. Jessie tersenyum manis namun palsu, "Abang kira orang biasa bisa punya sportcar?" ucap Jessie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess' Revenge
FantasyCOMPLETED - PREQUEL ARISE Jeslyn Aulia Puteri, atau sering dipanggil Jessie, seorang atlit karate yang telah mendapat banyak penghargaan atas prestasinya. Baik di tingkat kecamatan hingga internasional. Namun, sepulang dari pertandingannya yang tera...