[Jessie's POV]
"uuhhh"
Mataku terbuka, pandanganku beredar ke ke penjuru ruangan. Tempat apa ini? Gelap, berdebu, banyak sarang laba-laba, ah benar juga aku diculik. Kurasakan sesuatu mengalir di belakang kepalaku, sepertinya kepalaku terluka.
Padahal aku hanya berniat menyelamatkan seorang pria yang kukira hendak dirampok di gang gelap itu. Eh ternyata mereka adalah penculik.
Ah agar lebih jelas, lebih baik aku ceritakan semuanya.
Flashback on
Aku, Lily dan Sami sedang berdiri di depan sebuah stan crepe. Saat Lily tengah memesan topping, aku mendengar-
"heh! Serahin semua uang lo!"
"to-tolong jangan, sa-saya gak punya u-uang"
Aku menoleh saat mendengar suara seseorang yang nampak hendak dirampok. Dan benar saja, seorang pria tengah dikelilingi oleh sekitar 8 orang pria lainnya yang bertubuh kekar.
Mereka berjalan masuk ke sebuah gang gelap di ujung sana. Tentu saja aku ikuti. Tanpa memberitahu Lily dan Sami, aku segera berjalan menuju gang itu.
Setelah berada di sana, kulihat pria tadi sudah dikelilingi banyak pria kekar yang seram. "berhenti" ucapku.
Mereka semua berbalik saat mendengar suaraku. Aku menatap mereka tajam, tapi kenapa mereka malah tersenyum mencurigakan? Termasuk pria yang dirampok tadi.
Haha ternyata aku dijebak. Ayo semuanya tertawakan kebodohanku. Oke berhenti bercanda, aku harus menghabisi mereka semua sebelum-
DUGH
Ah sialan, aku terlalu fokus pada orang-orang di depanku sampai tidak sadar bahwa ada orang lain di belakangku. Dia memukul kepalaku dengan benda keras dan tumpul, apa itu tongkat baseball? Dari bunyinya sih, sepertinya benar.
Bruk
Aku terkapar tak berdaya, kurasakan sesuatu yang mengalir dari belakang kepalaku, sepertinya aku terluka. Ya wajar sih kalau memukulnya sekeras itu.
"bawa dia ke tempat yang sudah saya perintahkan" ucap salah seorang dari mereka. Hmm suaranya familiar, atau hanya perasaanku saja?
"baik, tuan Carlos" jawab preman-preman tadi.
Oh, om Carlos ternyata Haha. Eh?!
OM CARLOS DONG?!
Aku mencoba menggerakkan anggota tubuhku namun aku sudah tidak mampu, kepalaku rasanya berdenyut sakit sekali. Kumohon, aku sudah mati dua kali. Apa malam ini aku akan mati lagi? Mati sungguhan?!
Kurasakan mereka menggendongku, kemudian memasukkanku ke dalam mobil. Aku sudah tidak mampu untuk melawan, apa ini benar-benar akhirnya?
Penglihatanku mengabur, hal terakhir yang tertangkap oleh mataku adalah pepohonan pinus yang lebat. Apa mereka membawaku ke dalam hutan? Apa yang akan mereka lakukan padaku?
Flashback off
Ya begitulah ceritanya sobat. Hingga akhirnya aku tersadar di tempat yang terlihat seperti rumah yang sudah tidak terpakai ini. Aku duduk di sebuah kursi dengan tangan yang terikat ke belakang dan kaki yang diikat di kaki kursi. Mulutku juga diikat dengan kain.
Aku kembali mengedarkan pandanganku, mencari cara untuk kabur tapi-
"udah bangun?"
Aku langsung menoleh saat suara itu terdengar. Pandanganku menajam saat melihat pria muda nan tampan yang mirip dengan Micheal. Ya tentu saja mirip, karena dia adalah adiknya, Carlos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess' Revenge
FantasyCOMPLETED - PREQUEL ARISE Jeslyn Aulia Puteri, atau sering dipanggil Jessie, seorang atlit karate yang telah mendapat banyak penghargaan atas prestasinya. Baik di tingkat kecamatan hingga internasional. Namun, sepulang dari pertandingannya yang tera...