It's Done now

10.9K 1.1K 45
                                    

Saat mereka tiba di rumah tua itu, semuanya panik dan terkejut di saat yang bersamaan. Pandangan mereka pertama kali jatuh kepada Jessie dan Ken yang terkapar tak berdaya, syukurlah mereka masih hidup.

Namun tak lama kemudian, pandangan Rosi beralih pada sebuah mayat yang tubuhnya terpotong menjadi dua. Rosi membrlalak seraya menutup mulutnya, "Ca-carlos..."

Mereka yang tengah memeriksa keadaan Ken dan Jessie langsung menoleh saat Rosi menyebut nama Carlos. The kolor ijo nampak tidak terkejut, mereka sudah menduga hal ini akan terjadi.

"Carlos!" seru Micheal. Dengan cepat ia berjalan mendekati jasad adiknya yang sangat mengenaskan itu. Ia menatap jasad Carlos dengan tatapan terkejut, bagaimana bisa Carlos berada di sini? Dan...

"Kak, lihat! Itu Alan kan?" seru Rosi menunjuk ke arah Alan yang sudah terbujur kaku di dalam kandang besar.

Micheal terdiam, mereka semua terdiam. Carlos izin pergi dengan alasan ingin membawa Alan jalan-jalan, dan sekarang Alan ditemukan mati dalam keadaan terkurung. Berarti Carlos...

Micheal menghela nafas seraya memijat pangkal hidungnya, "kita bawa mereka ke mansion" ucap Micheal. Ia mengambil ponselnya dari dalam saku kemudian mengetikkan sebuah nama bawahannya.

"saya kasih koordinat lokasi, kirim 2 helikopter" ucapnya kemudian memutuskan sambungan ponsel dan memasukkannya kembali ke dalam saku.

Pandangannya turun menatap Carlos kini dengan tatapan sedih dan iba. "kamu tersesat terlalu jauh" gumam Micheal.

Tak lama kemudian, dua helikopter hitam dengan lambang V milik keluarga Vorxon pun tiba. Para pekerja pun turun dan langsung memberikan pertolongan pertama pada mereka semua. Nampak jasad Carlos sudah terbungkus dengan plastik oranye khusus mayat, begitu juga dengan Alan.

Setelah selesai, mereka pun berangkat menaikki helikopter itu, kecuali the kolor ijo yang Micheal perintahkan untuk membawa mobil yang mereka kendarai tadi.

---//---

Sesampainya di mansion Vorxon, para pekerja tadi dengan sigap menurunkan para korban. Mereka langsung membawa Jessie dan Ken ke kamar untuk dirawat. Sedangkan mayat Carlos langsung dibersihkan dan akan dimakamkan besok bersama dengan pemakaman Alan.

Micheal berjalan di koridor mansionnya, Ken dan Jessie sudh dirawat dan saat ini membutuhkan banyak istirahat. Micheal memutuskan untuk menjenguk Ansel dan melihat bagaimana keadaannya.

Ceklek

Pintu besar itu terbuka, menampilkan kamar dengan nuansa warna cream yang terkesan simple namun elegan. Nampak Jack yang tengah memeriksa keadaan Ansel namun langsung tersentak saat Micheal masuk ke kamar itu, Micheal memandang wajah panik Jack dengan ekspresi bungung. "kenapa?" tanya Micheal.

"Ansel tiba-tiba demam tinggi" ucap Jack.

Micheal membelalakkan matanya terkejut, "apa?! Kok bisa? Kan tadi dia gapapa" ucap Micheal berjalan cepat mendekati putera bungsunya. Tangannya terulur meratap kening Ansel yang sudah sangat panas. Micheal menatap puteranya khawatir, kenapa keadaannya sama persis dengan Ken?

Alan mati tapi Ken nampak baik-baik saja, Ansel tiba-tiba pingsan dan sekarang ia demam tinggi sama seperti Ken. Apa yang sebenarnya sedang terjadi.

---//---

"gimana? Udah bisa?"

Ken mencoba mengangkat beban berat di punggungnya itu sekuat tenaga, erangan keras Ken keluarkan seraya ia mencoba mengangkatnya.

Seperempat dari kekuatan itu kini sudah diambil alih oleh duke Vorxon, dan Ken nampak tengah berusaha keras untuk mengangkat tigaperempat dari kekuatannya yang sudah ditambah dengan kekuatan dari Alan.

Villainess' RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang