A Mess

9.8K 1.1K 24
                                        

Malam yang normal, langit kelam bertaburan bintang dengan bulan yang hampir purnama bersinar terang. Kendaraan berbagai jumlah roda berlalu lalang di jalanan, entah hanya lewat atau hendak pulang.

Di sebuah toko bangunan normal, yang ternyata memiliki lift rahasia di dalamnya. Jalan menuju markas besar berteknologi tinggi dan megah. Nampak enam orang pria tampan bak dewa Yunani berjalan beriringan. Memasukki sebuah ruangan khusus yang hanya bisa dibuka dengan sidik telapak tangan.

Mereka pun masuk, dan duduk di sofa hitam bernuansa modern yang tertata rapi di depan sebuah layar besar. "oke, jadi kalian mau ngebahas apa?" tanya Kenward.

Ia tengah bersantai ria di dalam kamarnya untuk menghindari gangguan Adelle, kemudian Liev dan the kolor ijo tiba-tiba muncul dan mengajaknya ke markas Wolverines.

"first, jangan marah karena kami cuma ngelakuin hal ini sesuai instruksi" ucap David takut-takut kalau nanti Ken mengamuk karena tidak diajak ke markas VL.

"iya iya, cepetan mau ngomong apa" ucap Ken tidak sabar.

"kami tadi ke markas VL" ucap Kou datar.

"HAH?! Kok gak ngajak gue sih?!" seru Ken protes.

"itu permintaan Jessie" kini Liev bersuara. Jessie sendiri yang menelponnya tempo hari dan mengatakan untuk membawa para inti Wolverines kecuali Ken.

Ken nampak menghela nafas pelan kemudian memasang wajah sedihnya saat mendengar nama Jessie. Membuat Liev dan the kolor ijo menatap Ken dengan tatapan rumit.

"udah Ken tenang aja kau, aku yakin dia ngelakuin ini ada alasannya. Aku yakin dia itu gak benci sama kau" ucap Jo menenangkan. Joshua memang teman yang paling tidak bisa menjaga ucapannya tapi ia juga teman yang paling tidak bisa melihat sahabatnya bersedih.

Ken pun hanya mengangguk seraya tersenyum dipaksakan, "terus kalian ngapain aja disana?" tanya Ken kini dengan wajah seriusnya.

Mereka pun menjelaskan strategi yang mereka bahas tadi pada Ken secara rinci. Ken nampak serius mendengarkan seraya bertanya tentang beberapa bagian yang menurutnya agak janggal.

"dan ada satu hal lagi Ken. Jessie minta kami buat ngasih tau ini ke lo" ucap Liev setelah selesai menjelaskan.

Ken nampak memusatkan perhatiannya pada Liev, "apa?" tanya Ken cepat.

Liev pun mengode Kou untuk menunjukkan design tank yang ada di tab-nya pada Ken. Membuat Ken mengerenyit bingung karenanya, "ini tank Vorxon, kenapa emangnya?" tanya Ken.

"musuh kita waktu itu nyerang markas VL pake 2 tank yang design-nya sama persis dengan tank Vorxon" ucap Liev serius.

Ken membulatkan matanya tidak percaya, "APA?! Darimana?!" tanya Ken berseru kaget.

"lo aja ga tau apalagi kami" ucap David memijat pangkal hidungnya pusing.

Ken terdiam, tentu saja ia terkejut dengan fakta ini. Baiklah, kenyataan ini belum boleh terungkap pada satupun anggota keluarganya. Untuk sekarang, mereka harus fokus untuk perang dua minggu lagi.

"kalian tau sendiri kan kalo akses gue buat senjata keluarga Vorxon itu masih terbatas?" ucap Ken dan dibalas dengan anggukkan dari teman-temannya.

"gue ga tau siapa impostornya, tapi yang bisa kita lakuin sekarang cuma mengusahakan yang terbaik yang kita bisa" ucap Ken serius.

"Gue ga tau senjata apa aja yang bakal mereka keluarin nanti, bisa aja lebih gede dan lebih hebat. Tapi satu hal yang mereka gapunya" Ken kini tersenyum seram.

Liev dan the kolor ijo pun menatapnya bingung, apapun yang Ken pikirkan pastinya itu ide gila

---//---

Villainess' RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang