What The Fuck?

29.6K 3K 387
                                    

Jessie pun berbalik, menatap seorang lelaki yang bisa dikatakan mirip dengan Jeslyn. Lelaki itu sedang duduk di sofa dengan sebuah laptop di pangkuannya. Jessie ingat, itu adalah Gibran Donovan Zavica, kakak Jeslyn. Dia sudah kuliah sekarang.

"Ngapain? Can't you see i'm going to my room?"(ga liat gue mau ke kamar gue?) jawab Jessie sewot. Jelas-jelas dia menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua, kamar yang paling ujung.

'Bahkan kamarnya aja terpencil' batin Jessie.

Gibran terdiam di tempat saat mendengar jawaban Jeslyn, sejak kapan adiknya fasih berbahasa Inggris? Setau Gibran, Jeslyn paling anti dengan yang namanya belajar. Apalagi mapel yang terkesan rumit.

"Maksud gue ngapain lo disini? Gak sekolah?" tanya Gibran lagi.

"Pffttt why do you care, brother?(kenapa lu peduli, abang?) Ck udah anggap aja gue ga ada" Jessie berbalik kembali menaikki tangga, "Lagian juga selama ini kalian emang ga pernah nganggap Jeslyn ada" gumam Jessie yang sayup-sayup terdengar oleh Gibran.

Gibran hanya menatap kepergian Jessie masih dengan wajah terkejutnya, ia pun hanya menggeleng pelan dan melanjutkan tugas kuliahnya.

Setelah memasukki kamar, Jessie langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Ia mencoba mengumpulkan memori-memori dari ingatan Jeslyn, "Damn this girl's life is fucked up"(sial idup nih cewe kacau bener) gumamnya.

"Oke mulai sekarang mari hidup simple, abaikan kakak-kakak gue, jauhin si Zena, jauhin si Leo, fokus belajar dan main sama Bella dan Naya" ucap Jessie girang.

(hohoho tidak semudah itu anakku-Author)

"Jadi sekarang gue mau ngapain?" ia bertanya pada dirinya sendiri.

"Mandi aja kali yak" ia pun beranjak dari kasur dan langsung memasukki kamar mandi memulai ritual mandinya.

Ceklek

Setelah 15 menit berlalu, ia pun selesai dan hendak mengganti pakaiannya. Namun ia tidak dapat menemukan pakaian yang menurutnya santai saja.

"Gila nih walk in closet apa butik nih? Rame bener bajunya. Kaga ada kolor sama kaos oblong apa?" racau Jessie sambil mengobrak-abrik closet Jeslyn.

Sampai akhirnya dia menemukan sebuah hotpants dan kaos yang sangat ketat. "Kecil banget anjir. Bisa napas tuh orang?" ucapnya saat membolak-balik kaos putih yang sangat ketat itu.

Ia pun melihat-lihat lagi dan matanya menangkap sebuah hoodie yang ukurannya cukup besar. "Nih beginian nih gue demen nih" ucapnya sambil mengambil hoodie berwarna merah maroon itu, kemudian dipasangkannya dengan hotpants yang ia lihat tadi.

Setelah selesai Jessie kembali ke kasurnya dan merebahkan dirinya lagi.

"Okay, now what?"(oke, sekarang apa?) ia kembali bingung ingin melakukan apa.

"Si Jeslyn ada tugas gak ya?" pikir Jessie. Ia berniat mengerjakan tugas sekolah Jeslyn, hitung-hitung untuk membunuh waktu.

Jessie adalah anak yang rajin, dia suka pelajaran matematika. Namun karena statusnya sebagai atlit membuatnya harus merelakan waktu belajarnya untuk berlatih. Tapi tidak mengurangi semangatnya untuk belajar kembali di rumah.

Kemampuan karate Jessie yang memang bisa dibilang luar biasa membuatnya sering mengikuti ajang bela diri karate internasional. Dan hal itu mengharuskannya untuk fasih dalam berbahasa inggris.

Jessie pun mengambil tas Jeslyn, tidak ada apapun di sana. Hanya ada make up dan dompetnya saja.

"What the fuck? Sumpah nih cewek mau sekolah apa tamasya sih? Masa isi tas cuma beginian doang?" ia menggerutu kesal.

Villainess' RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang