Warning! This chapter contents 18+ scene.
Fuck off b*tches
Berbulan-bulan sudah mereka menikah, kini Jessie dan Ken sudah masuk ke bangku kuliah. Sebenarnya Ken tidak membutuhkan kuliah, baginya sekolah hanyalah formalitas untuk mendapatkan gelar sarjana saja. Ken bisa memelajari segalanya dari Micheal.
Tapi semua itu berubah sejak Jessie kini hadir di dalam hidupnnya, Ken menjadi bersemangat untuk bersekolah. Karena di sekolah, ia bisa bertemu dengan Jessie. Ya, meski kini Jessie sudah tinggal di mansion Vorxon.
Pagi yang cerah di mansion Vorxon, Micheal dan Rosi sudah berangkat ke kantor, Jack tentunya berada di Vorxon Hospital, Charles sedang berjalan di taman bersama pair-nya, the kolor ijo kini berkuliah di luar negri, dan Ken tengah sibuk bermain PS5 di dalam kamarnya.
Jessie nampak sibuk menyiapkan keperluan kuliahnya, ia ada kelas pagi hari ini. Setelah ia rasa siap, Jessie keluar dari kamarnya dan berjalan menaikki lift menuju kamar Ken di lantai tiga. Ingat? Mereka sepakat untuk tidak tidur sekamar sebelum wisuda.
Ceklek
"Ken, honey kamu ga ada kelas kan siang nanti?" tanya Jessie sesaat setelah menyembulkan kepalanya dari balik pintu.
"gak ada sayang, kenapa?" tanya Ken masih fokus pada game-nya.
"nanti jemput aku ya, aku berangkat sama Bella tapi dia siang nanti ada acara jadi gak bisa nganter aku pulang"ucap Jessie.
"oh, siap. Cium dulu sini~" ucap Ken setelah menjeda permainannya. Jessie pun menghela nafasnya pelan, kemudian berjalan malas mendekati Ken.
Cup
Jessie menunduk kemudian mencium bibir Ken singkat lalu segera menegapkan punggungnya kembali, "bye. Love you" ucap jessie seraya berjalan kekuar dari kamar Ken.
"love you too~"
---//---
Siangnya,
Vroom vroom
Mobil berlambangkan kuda itu berhenti di parkiran universitas swasta yang terkenal elit. Pintu mobil itu terbuka, menampilkan Ken yang nampak keren dengan outfit santainya.
Ia keluar dari mobil sembari memainkan kunci mobil itu ditangannya. Ken kemudian menyandarkan bokongnya di kap mobil itu, sembari memainkan ponsel. Mengirim pesan pada Jessie bahwa ia sudah sampai.
Ken bisa merasakan tatapan dari para gadis di sekitsarnya. Namun Ken tidak menggubris bahkan tidak menoleh sedikitpun. Ia sudah terbiasa.
Tak lama menunggu, akhirnya sang isteri pun tiba.
"Ken!!"
Ken menoleh saat mendengar suara yang memanggil namanya, ia tersenyum cerah saat melihat Jessie kini berjalan kearahnya. Namun raut wajah Jessie nampak tidak baik-baik saja, ia menatap tajam ke kanan dan ke kiri seolah melihat mangsa. Ada apa ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess' Revenge
FantasyCOMPLETED - PREQUEL ARISE Jeslyn Aulia Puteri, atau sering dipanggil Jessie, seorang atlit karate yang telah mendapat banyak penghargaan atas prestasinya. Baik di tingkat kecamatan hingga internasional. Namun, sepulang dari pertandingannya yang tera...