Di mansion Vorxon,
"om Micheal! Om Micheal~ ooommm!!!" seru the kolor ijo sesaat setelah mereka melangkah masuk ke dalam mansion Vorxon. Butuh waktu lebih dari dua jam untuk mengajak the tali beha pulang. Mereka keukeuh ingin mencari Jessie.
"eh eh ada apa ini? Kok ribut-ribut?" tanya Micheal seraya berjalan ke arah mereka bersama Liev, Jack dan Rosi di belakangnya. Sepertinya Ansel dan Adelle sudah tidur, sedangkan Charles tidak menampilkan batang hidungnya. Ah ia tidak akan peduli dengan suara ribut para anak muda itu.
"Jessie diculik!" ucap Jo panik. Mereka yang mendengar itu pun ikut panik karenanya.
"diculik? Kok bisa?" tanya Micheal panik.
David pun menceritakan detail ceritanya pada Micheal. Dari awal sejak mereka tengah berjalan bersama, kemudian Jessie membeli crepe dan tiba-tiba menghilang hingga saat Ken mencium aroma Jessie, darahnya beserta beberapa orang lain yang diduga adalah pelaku.
Mereka tidak menyebutkan apa-apa tentang Carlos, karena takut akan menimbulkan kecurigaan.
"kalo gitu kita susul mereka sekarang" ucap Rosi serius.
"tunggu, mana Carlos?" tanya Micheal bingung mencari adik bungsunya itu.
"tadi dia bilang mau ngajak Alan jalan-jalan ke luar" ucap Jack. The kolor ijo saling tatap seraya membelalak, 'gawat!' batin mereka bersamaan. Ini tidak bisa dibiarkan, mereka harus segera menyusul Ken sebelum sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
"udah om, kita aja yang pergi" ucap Ian tak sabaran. Mereka pun mengangguk kemudian melangkah cepat keluar dari mansion.
"om Micheal!"
Langkah mereka terhenti saat seorang gadis berlari ke arah mereka dengan wajah paniknya, Adelle. Micheal mengerutkan dahinya, "kenapa?" tanyanya.
Adelle mengatur nafasnya yang tersengal-sengal, "A-ansel..." ucapnya disela nafasnya.
Mata Micheal membelalak kaget, dengan cepat ia berlari ke kamar putera bungsunya. Apa yang terjadi pada Ansel?
---//---
"dia gapapa, gak ada luka atau keanehan apapun. Kenapa bisa sampe pingsan gini?" ucap Jack heran sembari melepas stetoskopnya setelah memeriksa keadaan Ansel.
"tadi Adelle ke dapur mau minum, te-terus pas mau balik ke kamar Adelle lihat Ansel udah geletak di koridor om" ucap Adelle.
Micheal menghela nafasnya seraya memijat pelipisnya yang berdenyut. "hah~ yaudah, Jack lo tetep di sini aja ya jagain Ansel. Biar kita yang pergi" ucap Micheal menghela nafasnya sedikit lega saat mendengar bahwa Ansel tidak apa-apa. Tapi ia tetap khawatir, kenapa Ansel tiba-tiba pingsan begini?
Jack pun mengangguk, "hati-hati bro" ucap Jack menepuk pundak Micheal. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Dan kenapa Carlos tak kunjung pulang?
---//---
Beberapa saat sebelumnya.
BRAAKKK
Jessie menolehkan kepalanya seraya membelalak terkejut saat tembok beton itu hancur begitu saja. Debu-debu berterbangan, menghalangi penglihatan Jessie. Ia terbatuk saat debu-debu itu mengganggu pernafasannya.
Dap dap dap
Suara langkah kaki terdengar, Jessie mendongak untuk melihat siapa yang datang. Matanya membulat, "Ken?" ucap Jessie tanpa sadar.
Ken yang mendengar suara Jessie pun langsung menoleh, nampak Jessie dengan wajah terkejutnya tengah menatap Ken. Ah benar juga, ini pertama kalinya Jessie melihat wujud Ken saat berubah. Mata berkilat, enam taring yang memanjang serta cakar setajam belati. Dan baju yang sudah sangat mirip dengan gelandangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/272946246-288-k756606.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess' Revenge
FantasyCOMPLETED Jeslyn Aulia Puteri, atau sering dipanggil Jessie, seorang atlit karate yang telah mendapat banyak penghargaan atas prestasinya. Baik di tingkat kecamatan hingga internasional. Namun, sepulang dari pertandingannya yang terakhir di Korea...