I'm Back!

19.8K 1.7K 169
                                    

Seminggu kemudian,

Luka Jessie sudah lumayan membaik, ia juga sudah bisa menggerakkan tangannya dengan leluasa sekarang. Dan itu artinya, "It's REVENGE time~" Jessie bersenandung ria saat berjalan di lorong penjara bawah tanah mansion Vorxon.

"Hmmm ruang yang ini kan ya?" ucap Jessie ketika berhenti di depan sebuah pintu.

Ia mengambil satu set kunci yang Ken berikan padanya pagi tadi seraya berkata "Have fun baby 😄" dengan cerianya seolah baru memberikan mainan baru kepada Jessie. Ya memang mainan baru sih.

Ceklek

Pintu besi itu terbuka, "Hai b*tch! Do you miss me?" sapa Jessie dengan ceria sesaat setelah ia memasukki ruang penjara itu.

Nampak Zena yang sudah tidak sadarkan diri dalam posisi terikat di kursi. Sepertinya selama seminggu ini ia tidak diberi makan.

"Hmmmm tidur ya?" gumam Jessie seraya berkacak pinggang melihat Zena. Kepalanya menoleh ke kanan ke kiri, oh ada meja panjang dengan alat penyiksa lengkap di atasnya. Astaga Jessie benar-benar harus berterima kasih pada Ken.

Kaki Jessie melangkah mendekati meja itu, "Hmmmm gak ada" gumamnya. Ia butuh sesuatu untuk membangunkan Zena, mungkin air panas bisa membantu.

"Ah di depan ada dispenser" ucapnya baru ingat kalau di pangkal lorong ini ada dispenser. Sepertinya itu dipakai untuk para pekerja di sini.

Jessie mengambil sebuah ember berukuran sedang yang terletak di dekat meja panjang tadi, entah untuk apa ada ember seperti ini di penjara. Jessie membawa ember itu menuju dispenser dan menuangkan air dingin ke dalamnya hingga isi galon tersebut habis.

"Selesai~" ucapnya saat ember itu sudah terisi banyak air dingin.

Jessie kembali ke dalam ruang sel Zena, setelah sampai ia mengambil ancang-ancang untuk menyiram.

"1...2...3..."

Byuuuurrrrr

"Selamat pagi~" serunya seraya menyiram air panas itu.

"Aaakkhhhhh dingin! huff huff" teriak Zena meronta-ronta saat air mendidik itu menyentuh kulitnya.

Jessie tersenyum kecil, "Morning~" sapa Jessie ceria.

Zena mendongak saat ia mendengar suara Jessie, "L-lo? Lepasin gue! Jeslyn lepasin gue!" seru Zena meronta-ronta.

Jessie menatap Zena datar, "Kalo gue ga mau?" tanyanya sembari bersedekap dada.

"Gue ga akan kasih ampun sama lo! Gue bakal bales perbuatan lo!" seru Zena yang membuat Jessie tergelak dalam tawanya.

"Hahahahahaha ya ampun Zena, bener-bener lo ya" ucap Jessie seraya mengusap air matanya.

Jessie berjalan mendekat, ia menunduk untuk menyamakan posisi wajahnya dengan Zena, "Sadari dulu posisi lo sekarang Zena" ucapnya penuh penekanan.

Zena masih menatap Jessie tajam, dan itu berhasil membuat tawa Jessie kembali keluar. Oh Zena yang berani, Jessie suka. Baiklah, mari kita mulai permainannya.

"ke, karena gue bosen. Let's play a game, shall we?" ucap Jessie bersemangat. Zena masih diam menatap Jessie tajam.

"Sebelum itu, gue mau curhat nih Zen" ucap Jessie dengan nada sedih yang dibuat-buat.

"Samsak gue rusak, dan gue belom beli yang baru"  ucap Jessie tersenyum seram sembari mendekatkan wajahnya dengan wajah Zena.

"Gimana kalo lo jadi samsak baru gue hm?" Zena menatap Jessie semakin tajam, dan itu berhasil terasa sangat lucu bagi Jessie.

Villainess' RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang