Warning! This chapter might content 18+ scene
Lima tahun kemudian,
Malam yang dingin, tentu saja karena tempat ini tengah diserang badai salju yang lebat.
Sebuah mansion besar di tengah hutan itu tetap berdiri kokoh meski angin dingin berhembus kencang. Nampak beberapa kamar di mansion itu terang benderang karena lampu dari dalam kamar.
"anak-anak udah tidur?" tanya Ken pada Jessie yang baru saja masuk ke kamar mereka. Ya, mansion ini adalah milik Ken dan Jessie. Mereka tengah berlibur di Swiss hanya bersama kedua anaknya.
Meski terletak di tengah hutan, mansion ini masih terawat karena Ken memperkerjakan beberapa orang untuk mengurusnya.
"udah" jawab Jessie seraya menaikki kasur mereka.
Putera dan puteri mereka sudah berumur lima tahun sekarang. Alea, sang kakak, tumbuh menjadi anak yang begitu cantik dan imut. Namun ia begitu datar dan hanya berbicara apa adanya. Berbanding terbalik dengan Kenneth, sang adik, tumbuh menjadi anak yang periang dan ceria.
"sini" ucap Ken seraya meletakkan tab yang barusan ia buka. Jessie pun mendekat ke arah Ken, mereka berpelukan erat sembari membagi kehangatan di malam yang dingin itu.
"penghangat ruangan di kamar mereka gak rusak kan yang?" tanya Ken khawatir jika putera dan puterinya kedinginan.
"gak kok, aman" jawab Jessie lembut. Ia menyamankan posisi tidurnya di pelukan Ken kemudian menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya itu. Sekilas info, Jessie paling suka dengan dada bidang Ken.
"aku tau cara biar kita lebih cepet panas" ucap Ken sembari tersenyum manis. Jessie mendongak menatap Ken datar, ia tahu isi kepala suaminya itu. "jangan hari ini Kenward, i'm tired" ucap Jessie kemudian berbalik membelakangi Ken.
Hoho namun bukan Ken namanya jika menyerah begitu saja, dengan cepat Ken menyelipkan tangannya ke sebalik gaun tidur Jessie.
"ah! Ken kamu ngapain?!" seru Jessie saat Ken memasukkan tangannya ke celana dalam Jessie.
"hehe, kamu basah sayang" bisik Ken dengan suara seksinya. Kemudian dengan sigap ia memasukkan satu jarinya.
"ah! Ken jangan-"
"mama"
Ken dan Jessie langsung kaget dan bangkit duduk saat mendengar suara anak kecil yang familiar dari arah pintu.
"Alea? Kenapa sayang?" tanya Jessie seraya membenarkan bajunya.
"Kenneth ngompol" ucap gadis kecil itu datar.
"Alea kapan kamu masuk?" tanya Ken. Ia kaget setengah mati saat puterinya tiba-tiba sudah berada di dalam kamar tanpa membuat suara sedikitpun.
"tadi" jawab Alea datar.
"lewat mana?" tanya Ken.
Alea memiringkan kepalanya, "...pintu(?)" ucap Alea. Sungguh apa ayahnya ini bodoh? Tentu saja ia masuk dari pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villainess' Revenge
FantasiCOMPLETED - PREQUEL ARISE Jeslyn Aulia Puteri, atau sering dipanggil Jessie, seorang atlit karate yang telah mendapat banyak penghargaan atas prestasinya. Baik di tingkat kecamatan hingga internasional. Namun, sepulang dari pertandingannya yang tera...