PROLOGUE

6.4K 241 34
                                    

Pada pukul 2 dini hari, di sebuah tempat yang penuh dengan banyak orang. Dengan kelap-kelipnya lampu dan alunan musik yang begitu keras dan menggucang sekali. Menikmati suasana yang memabukkan dengan sebotol bahkan berbotol-botol minuman keras. Menggerakkan seluruh tubuh yang reflek ikut tergoyang mengiringi musik yang terus saja terputar.

Apa kalian sebelumnya pernah mendengar sebuah kata ABG?

Mungkin yang kalian tahu itu cuman kependekan dari kalimat 'Anak Baru Gede'. Tapi yang ku maksud bukan itu.

ABG. Yang lebih tepatnya adalah ASIAN BABY GIRL. Sebuah julukan kepada seorang perempuan yang suka sekali ketempat Dugem. Tidak hanya itu, dia bahkan begitu menyukai minuman yang ber topping bubble. Cukup aneh bukan?

Namun julukan itu hanya di berikan kepada seorang gadis yang sekarang sudah begitu mabuk berat. Dengan berjalan yang di bantu oleh seorang pemuda bersurai merah yang merupakan Sahabatnya sendiri.

"Dasar gadis menyusahkan! Setiap hari kau mabuk, setiap hari juga kau membuatku susah."

"Ya! Beraninya kau menyebutku seperti itu. Kau mau ku adukan dengan Daddy ku, huh? Mau ku adukan?!"

Pemuda itu berdengus. Selalu saja bawa-bawa Daddy. Dimanapun dan kapanpun, pasti Daddy nya selalu disebut.

"Daripada kau mengeluh, lebih baik kau telpon Daddy ku sekarang juga!"

"Sebelum kau suruh pun aku sudah menelponnya. Sebentar lagi dia akan datang"

Gadis bersurai hitam nan panjang itu langsung tersenyum senang, mengecup pipi Sahabatnya itu sekilas, "Good Boy!"

Sebenarnya ada untungnya juga gadis itu mabuk setiap hari. Dia bisa mendapatkan sebuah ciuman yang jarang sekali orang lain dapatkan. Namun tidak berlaku saat sudah dalam keadaan sadar.

Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa gadis itu bisa di juluki dengan sebutan 'ASIAN BABY GIRL'.

Dia merupakan Anak tunggal dari seorang Single Parent pemilik pabrik anggur terbesar se Asia Tenggara. Bahkan Daddy nya itu merupakan pemilik Bar ini juga. Dia begitu di sayangi dan di manja. Di berikan kemewahan dan kekayaan yang berlimpah. Karena dia anak tunggal, harta warisan keluarganya pun akan berpindah tangan ke dirinya nantinya.

Daddy nya lah yang selama ini membesarkannya. Walaupun di bantu oleh Baby Sister juga. Karena terhambat jadwal kerja yang terkadang sibuk-sibuknya. Namun, itu semua tidak membuat rasa sayangnya berpaling begitu saja. Harus ku tekannya lagi, Daddy nya sangat-sangat menyayanginya. Karena itu lah dia bisa mendapat apapun yang dia mau dan dia inginkan. Salah satunya ya, ke Bar setiap hari. Untung saja umurnya sudah legal 22 tahun.

Berkat perlakuan Daddy nya itulah yang membuatnya mendapat julukan itu. Seorang gadis Asia yang akan begitu manja dan kekanak-kanakan kalau sudah bersama dengan Daddy nya.

"Jel, Daddy mu sudah datang"

Gadis itu hanya mengangguk-ngangguk. Berjalan linglung kedepan dan langsung mendekap tubuh seorang pria yang cukup berumur. Dia tahu pasti yang di peluknya sekarang siapa.

"Daddy~"

"Eric-ssi, terima kasih karena sudah menjaga Jely. Saya akan membawanya pulang sekarang"

Eric mengangguk, "Sama-sama, Ahjussi. Hati-hati di jalan"

Pria dengan setelan kantor itu pun mulai mengangkat tubuh anaknya masuk ke dalam mobil. Membuka Jas hitamnya, dan memakaikannya ke tubuh Jely yang begitu agak terbuka. Dengan bra hitam serta rok mini yang bercorak macan.

"Daddy~ kenapa kau tampan sekali sih?" Celetuk Jely yang sudah berduduk menyamping di pangkuan Daddy nya. Dengan kedua tangan yang mengalung sempurna pada leher pria itu. Bahkan wajah mereka pun sudah begitu dekat.

Alih-alih merespon, Daddy nya hanya tersenyum geli sembari mengelus lembut surainya.

"Kapan kau akan berhenti minum, eum?"

"Sampai Daddy mau menjadi Suamiku" mengecup sekilas benda kenyal nan tebal itu sekilas.

Daddy kembali tersenyum. Menatap setiap inci wajah anak semata wayangnya dengan intens. Dengan tangannya yang masih setia mengelus surai Jely. Dia harus bisa menahan hasratnya. Walaupun selama ini dia selalu mati-matian menahan itu. Anaknya itu selalu saja menggodanya. Baik keadaan sadar maupun tidak. Melontarkan kalimat pujian bahkan sampai pelontaran kalimat barusan yang Jely katakan.

Jely sungguh menyayangi dan mencintai Daddy nya. Teramat. Dia bahkan tidak mengijinkan Daddy nya untuk menikah lagi. Karena dia bilang, dia tidak membutuhkan seorang Ibu. Ibu nya tiada pun pada saat melahirkannya. Bukan karena berselingkuh atau semacamnya. Jadi dia benar-benar tidak pernah merasakan perlakuan seorang Ibu sedikitpun terhadapnya.

Mungkin anak-anak di luar sana akan sangat iri sekali tanpa adanya seorang Ibu yang merawatnya sedari kecil. Namun tidak berlaku untuk Jely. Dia sudah sangat bersyukur dengan adanya Daddy di hidupnya. Karena Daddy adalah Ayah sekaligus Ibu baginya.

Jely begitu mencintai pria yang sudah mengangkat tubuhnya ini sekarang. Bahkan kalau bisa, dia ingin menikah dengan Daddy nya saja. Tidak mau dengan pria lain.

###

-Park Jimin- (Ayah Jely)

-Eric Sohn- (Sahabat Jely)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Eric Sohn- (Sahabat Jely)

-Eric Sohn- (Sahabat Jely)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai!👋
Aku kembali lagi dengan merilis Book baru ku. Bagaimana suka gak? Aku harap kalian suka dan begitu antusias dengan cerita itu.

Tenang, ini baru Prologue loh. Masih ada Chapter-chapter berikutnya yang tidak kalah seru lagi. Tunggu saja!☺

Karena ini Book Jayly Universe, kemungkinan Jay akan muncul pada Chapter 1 atau 2. Nantikan saja pokoknya!

Dan pemeran tambahan pun akan bermuncul di setiap Chapter.

See you~😙👋

ASIAN BABY GIRL | JAY ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang