*41*

946 80 1
                                    

I'm comeback!☺️







Jely mendengus untuk kesekian kalinya. Menatap sinis gadis bersurai blonde yang kini asik meneguk sebotol moscato dengan posisi yang masih sama. Sama halnya dengan Jay. Dia tentu tidak ingin ada masalah lagi, terutama menyangkut hubungannya dengan Jely. Pun, dia menarik pinggang sang kekasih untuk semakin mendekat kearahnya. Posisi tubuh pun sama-sama menumpu pada pinggir kolam.

"Ayo kita pergi." bisik Jay.

Jely menghela napas, sebelum mengangguk mengiyakan. Padahal dia masih ingin disini. Menikmati waktu berdua dengan Jay disini. Namun apa daya. Daripada menyuruh Jiwon untuk pergi, lebih baik mereka saja yang pergi. Agar tidak adanya sebuah keributan yang mengundang banyak perhatian.

Segera Jay mengangkat tubuh Jely untuk membantunya naik dari kolam, sebelum dia juga ikut menyusul.

"Eh, kalian mau kemana?"

Jiwon nampak sigap ikut bangkit. Tubuhnya sedikit oleng, akibat terlalu banyak minum. Satu tangannya pun masih memegangi sebotol cocktail yang hampir habis.

"Tutup mulutmu, dan jangan ganggu kami." Tutur Jely tanpa di sangka-sangka. Jay pun sampai melongo, penuh kagum. Di tambah saat wanita itu langsung menarik tangannya untuk menjauh dari sana.

"YA!"

Langkah mereka reflek terhenti, apalagi di saat mengetahui lengan Jay yang lainnya sudah di cegat oleh gadis blonde itu.

"Kau mau membawanya kemana? Dia milikku!"

"MWO?!"

Kedua mata Jely langsung menajam penuh gusar. Apa-apaan?! Apa orang ini sudah gila?! Berani-beraninya mengatakan Jay sebagai miliknya.

Jay lantas melepas perlahan cegatan tangan itu. Dia tentu tidak suka dengan tindakan sekaligus ucapan yang telah Jiwon lontarkan. Jiwon gadis yang baik, menurutnya. Namun, tidak dengan apa yang dia lakukan sekarang. Mungkin saja, sekarang Jiwon sudah di pengaruhi oleh rasa mabuknya.

"Tolong jangan ganggu kami." Tegas Jay. Sebelum merangkul tubuh Jely untuk bergegas pergi dari sana.

"Apa kau lupa dengan ciuman kita waktu itu, Oppa?"

Satu sudut bibir Jiwon mulai terangkat, saat sang umpan kembali berhenti, dan menoleh kearahnya. "Kita bahkan sudah melewati malam yang pan-"

"YA!"

Kedua sorot Jay berubah tajam. Menatapnya sengit, sembari berjalan cepat kearah gadis itu. Dan berdiri tepat di hadapannya, dengan jarak yang begitu dekat, membuat Jiwon pun sedikit terdongak. Jujur, dia sempat tersentak. Sedikit ada rasa takut juga yang Jiwon rasakan. Namun, dia mencoba untuk tetap mengontrol ekspresinya sembari menyeringai.

"Jangan coba-coba untuk mengatakan hal omong kosong yang tidak benar. Kau dan aku, kita tidak saling mengenal dekat. Pertemuan kita bahkan hanya sebuah ketidaksengajaan. Jadi tolong, jangan memperkeruh keadaan."

Seluruh badan Jiwon mendadak kaku. Namun, matanya tidak berhenti menatap setiap inci wajah Jay, yang pada nyatanya selalu mampu membuatnya terpana. Membuatnya jatuh cinta. Namun, dia harus tertampar oleh kenyataan lain bahwa pria itu sudah memiliki kekasih, tidak, lebih tepatnya mereka kembali berhubungan, yang tentu saja membuat hati Jiwon hancur berkeping-keping. Pun, Jiwon lantas mengangguk-angguk pelan.

"Kau masih mencoba untuk menyangkalnya ternyata."

"Mwo?! YA!" Jay menyibakkan surainya gusar. Nampak geram sekali. "Apa yang sebenarnya kau katakan?!"

ASIAN BABY GIRL | JAY ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang