*40*

1K 78 5
                                    

"kita mau makan apa?"

Winter yang awalnya asik memainkan handphone nya itu pun lantas mulai berpikir.

"Makan apa, ya? Kamu mau makan apa?" Tanyanya balik, menatap pemuda di sampingnya yang tetap berfokus pada jalanan.

Jake terkekeh, "Aku nanya kamu, sayang. Kenapa malah nanya balik sih." Tangannya pun mengusap pucuk kepala Winter dengan gemas.

"Iya, kalau kamu makan apa? Aku bingung. Aku ngikut kamu aja deh."

Pemuda bersurai blonde itu pun kemudian nampak berpikir. Satu tangan memegang stir, sementara tangan yang lainnya dia letakkan pada armrest. Dengan pandangan lurus kedepan.

"Bagaimana kalau Fried chicken wings?"

"Baiklah." Winter pun mengangguk-angguk. Lalu mengalihkan pandangannya ke jendela samping. Menatap berbagai jejeran toko serta para penjalan kaki. Namun, matanya langsung menyipit di saat atensinya tidak sengaja melihat sesosok gadis bersurai blonde panjang, berponi, dengan mengenakan outer chanel biru, leather mini skrit hitam dan boots hitam. Berjalan berlawanan arah dengan mereka. Namun detik berikutnya, kedua mata Winter langsung terbelalak.

"Jake, berhenti!"

Reflek, Jake pun langsung menghentikan mobilnya secara mendadak. Menatap Winter yang rupanya sudah melepas seatbelt dan langsung bergegas keluar dari Tesla hitam milik pemuda itu. Meninggalkannya dengan penuh rasa tanda tanya sekaligus terkejut.

"Kim Jiwon." Panggil Winter, sembari sigap mencegat tangan gadis blonde itu, yang kini sudah nampak tersentak. Terkejut. Lekas menarik tangannya, dan berlari menjauh dari Winter.

"YA! Kim Jiwon. Berhenti!"

Winter tentu tidak tinggal diam, dan ikut berlari mengejar Jiwon. Gadis itu nampak begitu cepat sekali berlarinya, benar-benar membuat Winter kewalahan. Winter tentu tidak ingin menyerah begitu saja. Walau sempat bertabrakan langsung dengan beberapa pejalan kaki yang lainnya, dia pun masih tetap mengejar Jiwon, setelah melontarkan kata 'maaf' tentunya.

"YA! Kim Jiwon."

Setelah adegan kejar-kejaran yang begitu menguras tenaga, Winter pun akhirnya berhasil mencegat gadis blonde itu. Tidak-tidak, Winter tidak mencegat lengannya, tapi lebih ke menarik surai blonde yang terurai bebas itu. Tentu membuat sang empunya pun langsung mengaduh kesakitan sekaligus menggeram marah.

"YA! APA-APAAN SIH?!" teriak gadis itu, kesal. Terengah-engah. Sementara Winter pun juga nampak terengah-engah sembari bertumpu pada kedua lututnya.

"Sampai kapan kau terus kabur-kaburan seperti ini? Apa kau tidak memikirkan perasaan Appa dan Eomma yang terus berusaha mencari keberadaanmu, huh?"

Jiwon pun mendecih menyeringai, "Apa aku terlihat peduli? Sama sekali tidak. Jadi tolong beritahu Appa untuk berhenti menyuruh suruhannya untuk mencariku atau bahkan mengejarku. Seperti yang kau lakukan barusan."

Kepala tergeleng-geleng tidak percaya, Winter sungguh tidak menyangka bahwa gadis yang merupakan adik kandungnya ini akan berujar demikian.

"Kenapa kau jadi seperti ini? Apa yang membuatmu berubah seperti ini, Kim Jiwon?" Ujar Winter, sembari mencoba menyentuh pundak sang adik, namun lekas di tepis olehnya.

"Tanyalah dengan dirimu sendiri." Hembusan kasar langsung dia helakan. "Sebaiknya kau pergi, dan jangan pernah coba-coba untuk mencariku lagi. Karena sampai kapanpun, aku tidak akan pernah mau kembali kerumah lagi."

Setelah melontarkan itu, Jiwon pun langsung bergegas pergi dari sana. Meninggalkan Winter yang nampak sudah mengepalkan kedua tangannya guna menahan air mata yang ingin segera jatuh. Sungguh, dia begitu sedih sekali.

ASIAN BABY GIRL | JAY ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang