"Ini ada catetanku dulu. Nggak lengkap, sih, tapi siapa tau bisa membantu. Kemarin waktu pra-OSK nggak sempat kukasih ke kamu soalnya bukunya juga baru ketemu."
Daffa menyerahkan buku serta beberapa lembar kertas catatan materi olimpiade biologi pada Nadya. Dia juga ikut duduk di sebelah adiknya, karena ingin belajar bareng.
"Mas Daffa nggak belajar buat simulasi? Katanya besok Senin simulasi UNBK, kan?"
"Materi olim sama UN bio emang agak beda, sih. Tapi nggak apa, lah ngajarin kamu dulu baru belajar buat simulasi UNBK. Lagian simulasinya cuma dua mapel. Bahasa Inggris sama mapel pilihan UN."
Jika ditanya Nadya paling dekat dengan siapa di antara ketiga kakaknya, maka jawaban sebenarnya adalah Daffa, bukan kembarannya. Dari Trio Amburegul, memang Daffa yang agak waras dibanding kakak dan adiknya. Cuma Daffa yang paling telaten mengajari adiknya. Cuma Daffa yang bisa dimintain pendapat kalau Nadya bingung milih aksesoris, make up, ataupun baju.
"Mas Hamam dah jelasin sampe mana, Nad?"
"Pertemuan kemarin jelasin hereditas, Mas. Terus ngerjain soal-soal."
"Masih banyak yang belum dijelasin, ya?"
"Banyak banget."
"Sekarang mau tanya-tanya materi apa kerjain soal?"
"Kerjain soal aja deh, Mas. Kemarin Mas Hamam ngasih bank soal olimpiade."
"Hmm ... oke. Kita kerjain bareng-bareng aja."
Saat mengajari adiknya saja terlihat romantis, apalagi kalau udah nugas sebagai Putra-Putri Semangat. Bisa dibilang, dua tahun belakangan Putra-Putri Semangat memiliki chemistry yang kuat. Wajar sih, pemenang 2017 adalah sepasang kekasih yang sudah saling mengenal sejak TK. Sementara pemenang 2018 adalah kakak adik. Keromantisan couple 2017 dan 2018 jelas beda.
***
"Karena besok kalian mengikuti OSK sesungguhnya, maka setelah ini kalian bisa pulang untuk beristirahat dan mempersiapkan diri. Sebelum mengakhiri pertemuan pada hari ini, kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa dimulai."
"Berdoa dicukupkan."
"Tetap semangat memberikan yang terbaik untuk sekolah kita tercinta." Para delegasi OSK berebut mencium tangan kepsek beserta wakasek agar bisa cepat keluar lab biologi. Lebih cepat keluar, lebih cepat pulang. Tumben banget kepsek mengizinkan mereka pulang lebih awal.
"Ayo kita minta surat izin pulang!" Nadhif berseru semangat. Senangnya bisa pulang cepat.
"Sek, ini kita pulangnya gimana?" Nadya teringat sesuatu. Tadi pagi dia berangkat bareng Daffa, nah sekarang dia pulang bareng siapa?
"Naik motor, lah."
"Tapi kan kunci satunya dibawa Mas Daffa. Nanti sore dia les. Masa kita mau bonceng tiga? Hii ... nggilani."
"Oiya. Ahh ... anak OSK rumahnya nggak ada yang searah sama kita, sih. Nggak ada yang bisa dimintain tebengan."
"Dahlah, kamu naik ojek aja, Dek."
"Aku terus yang naik ojek!" protes Nadya.
"Kubayarin, deh!"
"Atau mau nunggu dulu di sekolah biar aku nganterin Nadhif dulu?" Hanif menawarkan opsi lain.
"Nggak mau, kelamaan."
"Anjir, mutungan, Ndes," desis Nadhif.
"Kayanya Nadya lagi dapet deh, Dhif," bisik Hanif.
"Oiyo. Pantes baperan."
"Dah, kita minta surat izin pulang dulu. Nyari TTD dari wakasek yang agak susah."
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMPIT (New Version) ~ [Complete√]
Teen Fiction[dam·pit] n anak kembar laki-laki dan perempuan (KBBI) Kembar dampit, atau kembar laki-laki dan perempuan. Seperti itulah "status" Nadhif dan Nadya. Mereka sepasang kembar yang telah memasuki masa remaja. Pastinya mereka telah mengenal cinta. Pasti...