Sepulangnya dari lomba dengan hasil yang sangat memuaskan, Nadhif, Nadya, dan Hanif langsung disambut kabar gembira. Anak pertama Ardan dan Cynthia telah lahir, perempuan.
Keponakan mereka lahir kemarin malam. Hanif yang diberi tahu dulu sebelum Nadhif dan Nadya. Bukan masalah. Hanif kan adik kandung Ardan, jadi dia yang berhak tahu lebih dulu.
Jadi, setibanya kereta mereka di stasiun, bukannya pulang ke rumah, mereka mampir ke rumah sakit dulu. Menjenguk Cynthia yang masih perlu dirawat setelah melahirkan.
"Namanya siapa, Mas?" tanya Nadya melongok ke box bayi di samping ranjang Cynthia. Keponakan kecilnya itu tengah tertidur pulas.
"Namanya Shabira Arthiaputri Diamanten Karle. Shabira artinya penyabar, Arthiaputri berarti putrinya Ardan dan Cynthia. Diamanten artinya berlian, permata. Karle nama keluarga kita. Jadi artinya putri Ardan-Cynthia yang penyabar dan bagai berlian," jelas Ardan, tersenyum lembut.
"Wahh ... arti namanya bagus, Mas."
"Kamu kan udah punya keponakan perempuan, masih pengen adik perempuan, Dek?"
"Masih dong, Mas."
"Mending adik laki-laki," desis Nadhif yang berdiri di belakang kembarannya. Tentu saja Nadya mendengarnya dan langsung memelototi Nadhif.
"Cewek!"
"No! Cowok!"
"Halah, cowok atau cewek juga sama aja," komentar Hanif datar.
"Pokoknya mau adik cewek!"
"Gak mau! Maunya cowok!"
Nadhif dan Nadya malah berdebat. Ardan hanya tertawa mendengar perdebatan sepupu kembarnya..
"Riboot teross ...." Alif dan Fajar datang, langsung disuguhi adu mulut si kembar.
"Ini masih belum seberapa. Besok Selasa kelas mereka lawanan di liga soalnya. Jadi latihan ribut dulu dari sekarang," komentar Daffa santai, sambil bersedekap.
"Kelas mereka satu grup di liga?"
"Iyap. Di grup C."
"Pantes ribut. Belum entar kalau salah satunya kalah, pasti lebih ribut."
"Sstt ... udah-udah. Kalian pasti capek barusan pulang lomba langsung ke sini. Kalian mending istirahat dulu deh, Dek." Ardan menengahi, tersenyum bijak. Nadhif dan Nadya saling mendengus.
"Kita lihat kelas siapa besok yang menang di liga! Paling kelasmu yang kalah, Dek."
"Oke! Jangan remehin kekuatan MIPA 2 ya, Mas! Orang sombong biasanya kalah!"
Tuh kan, bukannya reda, malah tambah ribut! Kakak mereka yang lain langsung menepuk jidat, lantas tertawa.
***
Liga Semangat dimulai minggu lalu, di hari kedua perayaan ulang tahun sekolah, saat tim paskib dan padus tengah berada di luar kota. Liga Semangat menjadi salah satu event tahunan yang sangat dinantikan seluruh warga SMA Semangat, dilakukan selama hampir sebulan sebagai salah satu rangkaian acara ultah sekolah. Pertandingan bola antara seluruh kelas 10 dan 11 dilakukan setiap pulang sekolah dan Sabtu sore. Kelas yang menang pun mendapatkan hadiah yang menjanjikan.
Kelas sepuluh tentu saja semangat mengikuti liga. Ini liga pertama bagi mereka. Yang kelas sebelas juga nggak kalah semangat, apalagi biasanya juara liga berasal dari kelas sebelas. Mereka tentu berlomba-lomba meraih piala utama. Pun yang kelas dua belas, walaupun sudah nggak ikut lagi, mereka tetap semangat menonton. Malah terkadang ada yang taruhan.
"Laga pertama kita besok sore ya, Gaes. Lawan tetangga sebelah, lhoo ...."
"Tetangga sebelah yang mana? IPA 2 atau IPA 4, Dhif?" tanya Maulana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMPIT (New Version) ~ [Complete√]
Teen Fiction[dam·pit] n anak kembar laki-laki dan perempuan (KBBI) Kembar dampit, atau kembar laki-laki dan perempuan. Seperti itulah "status" Nadhif dan Nadya. Mereka sepasang kembar yang telah memasuki masa remaja. Pastinya mereka telah mengenal cinta. Pasti...