56. Hiburan Jelang Ramadan

13 3 0
                                    

Akhir pekan ini, tepatnya Jumat malam, Qory merayakan pesta ulang tahunnya yang ke-17. Sebenarnya ulang tahunnya udah minggu lalu, tapi perayaannya ditunda. Pestanya tidak besar, tapi juga tidak kecil. Menyewa sebuah gedung serbaguna dan mengambil tema Kartinian dengan dresscode baju adat.

Bayangin deh sweet seventeen pake kebaya dan beskap. Malah kaya acara nikahan!

Menu prasmanan yang disajikan juga didominasi menu tradisional. Tak lupa juga jajanan pasar.

Berhubung ulang tahun Qory masih dalam masa Kartinian, maka pesta dibuka dengan penampilan Nadya, Kiara, dan Estelle menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini. Para tamu sangat terhibur dengan penampilan mereka yang layaknya konser.

"Kenapa sih Korek punya ide tema begini?"

"Keren, kan? Anti mainstream. Sweet seventeen pake dress atau jas udah biasa. Kita pake baju adat, dong. Mencintai budaya Indonesia. Mumpung masih dalam suasana Kartinian," oceh Qory bangga.

"Besok ulang tahunku pake batik, ahh," cetus Nazhifa.

"Gas, Zhif!"

"Ultahmu bulan depan mau tema apa, Nad?"

"Belum tau, Ki. Tema yang kumau belum tentu Mas Nadhif suka. Kita nggak bisa ngadain pesta sendiri-sendiri. Jadi harus nemuin tema yang sama-sama kita suka."

"Mungkin ambil tema warna aja, Nad. Warna yang universal kaya monokrom. Kalau nggak merah atau biru," saran Nazhifa.

"Hmm ... oke, bakal kupertimbangkan. Makasih usulnya. Sekarang ayo kita ambil makan!"

***

Di salah satu sudut, Nadhif berkumpul bersama teman-teman dekatnya yang diundang Qory. Ngobrol sambil ngemil.

"Lo kenapa nggak pake kostum Cindelaras aje, Dhif? Keren, lho."

"Yang ada aku tumbang lagi lah, Riq. Gila apa, acara di gedung ber-AC pake baju tanpa lengan. Mana habis sakit."

"Oiya, bener juga."

"Tapi kok kamu tau kostumku di video cerita rakyat?"

"Tau, lah. Video kelompok lo kan disetel di kelas gue."

"Kok bisa?"

"Kemarin waktu pelajaran bahasa Jawa juga gitu, Dhif. Begitu selesai nyetel video kelas kita, beralih ke kelas lain," jelas Hanif.

"Kok aku nggak tau, Mas?"

"Kan kamu masih opname."

"Oiya!" Nadhif menepuk jidatnya. "Halah, padahal aku juga pengen nonton punya kelas lain."

"Tonton di Youtube kan bisa, Dhif. Udah diupload semua di Youtube. Termasuk kelas yang nggak diajar Bu Mia. Cari aja kata kunci cerita rakyat bahasa Jawa SMA Semangat," saran Maulana.

"Oke, deh. Makasih infonya, Ul. Entar kutonton habis Astar aja buat hiburan."

"Astar besok Minggu, ya?" tanya Fathan.

"Hooh. Seminggu ini anak paskibra emang sibuk banget. Aku cuma ikut rapat kemarin, itu pun nggak full. Masih nggak boleh kecapekan, takut drop lagi."

"Terus besok Minggu kamu ikut full, Dhif?"

"Kayanya enggak, Than. Tapi untungnya tugasku udah selesai. Ketua panitia sama komandan paskibranya juga maklum sih kalau aku masih belum boleh ikut sampe selesai."

"Kesehatan lo yang lebih utama, Dhif, soalnya kesehatan mahal harganya. Biar lo cepet pulih, butuh hiburan juga. Kalau lo seneng, imun lo meningkat."

"Yah setidaknya ini hiburan, walaupun tema dresscode-nya agak ngeselin, Riq," oceh Nadhif. "Mingdep dateng yak ke ultah pertamanya Dalila. Sehari sebelum puasa, lho. Tenang, pestanya sore, kok. Jadi malemnya bisa tarawih."

DAMPIT (New Version) ~ [Complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang