3. Ada Kembar Lain

70 11 6
                                    

"Today, I want to know all of you. I will call your name, and you can introduce your self In front of this class. Tell your name, address, where are you come from, your parents and sibling, your hobby, and how do you learn English. Do you understand?"

"Yes, Mam."

"Okay, first, we start with absent of the date today, number 21." Pelajaran bahasa Inggris hari ini perkenalan. Mrs. Fenty memanggil acak, dimulai dari siswa dengan nomer absen tanggal hari ini, tanggal 21.

"Assalamualaikum, hello everyone. I want to introduce myself. My name Nadya Alvania Edelstein Karle, you can call me Nadya. I live at La-Royale Regency, blok A-17, with my parents, my three older brothers, and three cousins."

"Edelstein Karle? You're the sister of Putra Semangat, right?"

"Yes, Mam. Mas Alif is my eldest brother."

"And who is Nadhif Edelstein?"

"He is my twin brother, Mam."

"Ohh, your twin brother? Yes, I have known your twin brother at his class yesterday. Saya selalu excited kalau ada murid kembar di sekolah, lho, karena saya punya anak kembar cewek, masih 2 tahun. Dan baru kali ini saya bertemu kembar cowok-cowek. Angkatan kalian itu unik. There are three couple of twins. Jadi, yang saya tahu, ada tiga pasang anak kembar di angkatan kalian. Dan salah satu pasangnya ternyata cowok-cowek, Nadhif dan Nadya, adeknya Alif dan Daffa. Very unique."

Murid-murid IPA 2 tampak penasaran. Ada tiga pasang kembar di angkatan mereka?

"Haha ... kalian penasaran juga, ya sama dua pasang kembar yang lain? Wah, sayangnya saya nggak mengajar kelas mereka, jadinya nggak tau." Mrs. Fenty tertawa kecil. Sebagai ibu yang punya anak kembar, Mrs. Fenty selalu tertarik kalau ketemu anak kembar.

"Oke, Nadya, silakan dilanjut."

"Yes, Mam."

***

"Jajan nggak, Liz?"

"Mau, Tel, tapi jajanin. Uangku habis."

"Yee ... uangku tinggal 10 ribu doang."

"Cukuplah buat kita berdua, Tel."

Nadya yang menunggu jemputan di luar merasa tertarik mendengarkan percakapan dua cewek. Sebenernya bukan itu yang bikin dia tertarik. Justru wajah mereka. Sedari tadi Nadya sibuk memandangi wajah mereka, yang... mirip banget.

Apa iya mereka kembar? Seperti yang dibilang Mrs. Fenty saat pelajaran sastra Inggris tadi?

Atau sepupuan? Bisa jadi tuh, ada sepupu yang wajahnya mirip, ya walaupun kemungkinannya kecil, sih.

Nadya masih belum mau mengalihkan pandangan pada kedua cewek itu. Yang satunya dipanggil Tel, yang satunya Liz. Jadi bingung mana yang Tel mana yang Liz saking miripnya mereka, walaupun panjang rambut keduanya berbeda.

"Ngeliatin siapa, Dek?" tegur Nadhif.

"Oh, itu, Mas. Ngeliatin dua cewek yang wajahnya mirip banget."

"Hmm, kebiasaan ngelihatin orang." Nadhif menyikut kembarannya, tapi dia sendiri juga memandangi dua cewek yang dimaksud.

Emang mirip, sih.

"Udah, ayo pulang, Dek!"

"Iya, bentar, Mas!"

"Udah, jangan diliatin terus napa, sih, Dek?"

"Iya, Mas, iya!" Nadya menggerutu sebal, mengikuti kembarannya yang sudah masuk mobil papanya.

Nadya masih penasaran sama dua cewek tadi.

DAMPIT (New Version) ~ [Complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang