Sepagi ini, beberapa motor telah terparkir di parkiran siswa. Kelas 12 telah memulai tambahan pagi sejak kemarin. Program tambahan pelajaran wajib diikuti semua siswa kelas 12. Tambahan pagi dimulai sejak pukul enam hingga pukul tujuh, setiap hari Senin hingga Jumat. Bahkan di hari Jumat, mereka masih ada tambahan siang setelah bel pulang. Jadi hari Jumat tambahannya dua kali.
Beginilah salah satu kehidupan kelas 12 di SMA Semangat.
Sambil menunggu kelas tambahan dimulai, biasanya kelas 12 main kucing dulu. Ada beberapa kucing berkeliaran di kawasan sekolah. Untungnya banyak siswa dan guru yang suka kucing, makanya kucingnya gemuk dan terawat.
Setidaknya dengan mainan kucing bisa meredakan stres siswa kelas 12. Apalagi dengan rutinitas yang begini-begini aja.
Sitaara juga suka main kucing. Mereka malah membelikan wadah makan kucing dan menyetok makanan kucing di belakang kelas.
"Kimia, sini mamam dulu." Nadya menuangkan makanan kucing ke mangkok. Kucing calico bernama Kimia itu menyantapnya dengan lahap.
"Geo di mana, Kim? Masih bobok ya?"
Uniknya, kucing di kawasan sekolah dinamai pelajaran. Ada empat kucing, namanya Kimia, Geografi (dipanggil Geo), Biologi (dipanggil Bio), dan Ekonomi (dipanggil Nomi, karena ada guru bernama Eko). Entah siapa yang punya ide menamai mereka dengan pelajaran.
"Halo, Kim. Enak ya sarapannya." Nazhifa datang, menyapa Kimia. Kimia mengeong sambil menggosokkan kepalanya ke kaki Nazhifa.
"Nah, Geo dateng. Ayo dimakan, Geo."
Giliran Geografi si kucing oren, menyantap dry food. Setelah mangkuknya kosong, Geo mendongak, mengode minta tambah.
"Iya, dikit aja ya, Geo? Kasihan Bio sama Nomi belum dapet."
Mereka keasyikan main kucing sampe nggak terasa sudah jam enam. Guru-guru mapel UN mulai beranjak masuk kelas.
Hari ini jadwalnya tambahan bahasa Inggris dengan Bu Wido, mantan wali kelas Sitaara yang kini jadi wali kelas Repost. Bu Wido kadang masih terbawa atmosfer menjadi wali kelas Sitaara, lupa murid perwaliannya udah ganti.
Kalau saat kelas sebelas kemarin Bu Wido mengajar mapel lintas minat Sastra Inggris, kali ini Bahasa Inggris yang untuk UN. Gantian dengan Mrs. Fenty. Malahan Mrs. Fenty sudah mengajar Sitaara sejak kelas sepuluh.
"Today we will continue our lesson about caption. Would you like to turn on the LCD, please?"
"Yes, Maam."
Sembari mendengarkan penjelasan Bu Wido, mereka gantian mengisi absensi tambahan pelajaran. Tambahan berlangsung satu jam hingga lima belas menit sebelum bel pelajaran pertama.
***
Kehidupan kelas 12 lainnya adalah les sepulang sekolah.
Nadhif dan Nadya ikut les di salah satu bimbel ternama. Demikian dengan Hanif dan Qory. Mereka memilih jadwal les yang sama, biar bisa berangkat dan pulang bareng.
"Hasil try out UTBK minggu lalu udah keluar, Dek. Bisa dilihat di papan pengumuman. Nanti di kelas akan dibagikan hasil lembarannya." Pegawai administrasi memberi tahu mereka saat menunggu kelas dimulai.
"Oke, terima kasih, Mbak."
Mereka berebut melihat nilai try out di papan pengumuman. Ini try out UTBK pertama mereka. Bimbel ini menyelenggarakan try out UTBK sebulan sekali untuk mempersiapkan siswa lolos SBMPTN.
"Lumayan juga nilaiku, padahal nggak belajar," gumam Nadhif bangga.
"Nilaiku anjlok di kimia," gumam Nadya, cukup kecewa dengan nilainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAMPIT (New Version) ~ [Complete√]
Teen Fiction[dam·pit] n anak kembar laki-laki dan perempuan (KBBI) Kembar dampit, atau kembar laki-laki dan perempuan. Seperti itulah "status" Nadhif dan Nadya. Mereka sepasang kembar yang telah memasuki masa remaja. Pastinya mereka telah mengenal cinta. Pasti...