EC2)Sang Ar-Rahman.

222 15 22
                                    

-Maaf banget ya, baru bisa update sekarang. Sebetulnya PAT-nya udah selesai seminggu yang lalu, tapi saya pengen istirahat dulu hehe.
-Happy reading! (・∀・)

HALWA | V2SEASON 2EC|2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HALWA | V2
SEASON 2
EC|2. Sang Ar-Rahman

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Hidup ini akan terasa indah bagi orang yang beriman.
Dan akhirat, hanya dicintai orang-orang yang bertakwa.
Merekalah orang-orang yang berbahagia.”
•·Dr. Aidh Al-Qarni·•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Keluarga kecil Mira dan Arfan baru saja selesai salat subuh berjemaah di musalla rumah mereka. Jarang-jarang mereka seperti ini; karena biasanya, hanya Mira, Almi dan Arwa yang salat subuh berjemaah di rumah, sedangkan Arfan dan Ardan salat subuh berjemaah di masjid.

Namun, karena semalam kepala keluarga mereka pulang menjelang pagi dikarenakan kerja shift malam, jadilah kali ini mereka berlima berkumpul di ruangan yang sama untuk salat berjemaah.

Mira menyalimi punggung tangan Arfan, Ardan dan Almi mengikuti, keduanya menyalimi punggung tangan Mira juga. Dibalas Arfan dengan mengecup puncak kepala mereka. Mira, sebagai ibu dari kedua bocah menggemaskan itu, melakukan hal serupa.

"Arwa Sayang, ayo, salim dulu sama Abba dan Umma!" titah Mira.

Anak perempuan yang kini sudah berusia 4 tahun itu menggeliat di atas sajadahnya dengan mukena merah marun yang masih membungkus tubuh mungilnya. Ia berguling-guling, lalu tengkurap sambil memandangi Mira serta Arfan bergantian.

"Calim?" tanyanya dengan wajah lugu.

Ardan yang menjawab, "Iya, Bayi! Tidur mulu, sih!"

Arwa cemberut mendengarnya. "Aku bukan bayi!"

"Bukan? Emang bayi, tau!" balas si sulung.

"Bukan! Bukan! Aku bukan bayi! Jangan panggil aku bayiiiiii!"

Tetapi Ardan malah menampilkan raut mengejeknya. "Bayiii, bayiiiii! Bayiii, bayiiiii!"

"Huwaaaaa, Ummaaa!" Arwa pun menangis.

Sementara itu, si tengah--Almi--sejak tadi sibuk memperhatikan interaksi kakak dan adiknya sambil tertawa, tanpa sedikit pun berniat untuk memihak kepada salah satunya.

[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang