29)Pemuda Penuh Iman.

775 41 3
                                    

-Maaf kalo ada typo. Maaf juga, Author baru sempet update. Soalnya baru sembuh dari sakit demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit hati--eeeh! Hehe, canda, canda :v.
-#jangan_lupa_vote!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Dia milik Allah dan dititipkan kepada kedua orang tuanya.
Jika ingin mendapatkannya,
maka dekatilah mereka.
Dan jika benar-benar menaruh asa, maka mohonlah pada Dia Yang Maha Mendengar segala pinta.”
-HALWA | V2-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Selasa, 15 Oktober 2019•
•Pukul 09:35•

Bel istirahat berbunyi dengan nyaringnya, yang dibalas sorakan riang dari para murid dengan kompak. Namun tidak demikian bagi kelas yang sedang diajar oleh Bu Asima, karena beliau terkadang 'korupsi' waktu mengajar.

Hal itulah yang kerap membuat murid-murid menjadi frustasi tingkat tinggi. Sudah rajin mengajar, memberi tugas banyak, mengajar sambil marah-marah, 'korupsi' waktu pula. Ck, ck, ck. Lengkap sudah penderitaan mereka.

Ngomong-ngomong tentang Bu Asima, Mira pernah memimpikan beliau lho! Dan isi mimpinya sungguh menggelikan, bagi Mira. Karena dalam mimpi, ia dipeluk oleh Bu Asima karena nilai UN MTK-nya tergolong bagus. Sungguh terlalu … aneh.

Begitu bangun, Mira langsung bergidik ngeri. Kalau membayangkan perihal nilainya yang bagus sih, tentunya ia bahagia. Tapi ketika mengingat adegan selanjutnya … sungguh mengerikan!

"Hadeuh.. dasar Bunda Asima!" katanya waktu itu.

Khusus untuk kelas 9E yang sedang ada dan memang agak sering freeclass, mereka sudah bersantai-ria sejak jam pelajaran ketiga, yaitu setelah mata pelajaran IPS yang diajar oleh Pak Arifin 'KW' selesai.

Sejak masih kelas 7, kelas E memang tergolong sering freeclass. Entah karena apa. Mungkin.. karena gurunya terlalu malas untuk mengajar kelas yang kebanyakan penghuninya adalah makhluk menyebalkan? Ah, entahlah.

Bahkan begitu Pak Arifin keluar kelas setelah selesai mengajar, ketigapuluh delapan murid itu langsung menyibukkan diri dengan urusan masing-masing yang sebenarnya sangat tidak penting.

Contohnya; Aldo, Fikri, Fazle, dan beberapa siswa lainnya bermain bola di dalam kelas. Caca, Wulan, Khoi dan beberapa siswi bertengger di depan kelas. Mira, Veby, Viola, Aisya dan Amel bermain suit pedang.

Bukan hanya mereka. Karena sisanya juga melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat. Seperti selfie-selfie, mengerjakan PR berjama'ah, bergosip, mabar ML dan game lainnya. Yah, intinya, penghuni kelas E memang aneh--eum, unik.

Tapi tidak semua, tentunya. Karena Arfan selaku wakil ketua kelas yang tampan dan cerdas, juga shalih, sejak beberapa puluh menit yang lalu sibuk membaca Al-Qur'an-nya, bersama Bayu.

"Eh, nanti mau pada jajan apaan?" tanya Veby.

Kelima manusia itu; ia, Mira, Viola, Amel dan Aisya, sedang berjalan menuju kantin. 'Aini sudah jarang berkumpul bersama mereka, sehingga akhir-akhir ini, posisinya digantikan oleh Amel.

"Gua mau beli nasi goreng aja dah. Tadi pagi belom sarapan, soalnya." jawab Aisya.

"Kok kuat, Sya?" Mira ikut bertanya, tanpa menjawab pertanyaan Veby lebih dulu.

[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang