17)Membuka Hati.

752 38 0
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Awalnya aku hanya ingin mencoba, untuk bersahabat dengan yang ada.
Namun kau muncul tiba-tiba, dengan senyum yang tak pernah sirna.
···
Kau hadir bagai mentari, yang muncul di pagi hari.
Kau menerimaku dengan senang hati, meski dosa telah memenuhi diri ini.”
•Halimah Amiratunnisa Liynatan Wasalsa Ash-Shidqia•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Jum'at, 02 Februari 2018•
•Pukul 09:48•

"Assalamu'alaikum!" Mira dan Veby menuruni tangga, lalu menghampiri teman-teman sekelas mereka yang sedang berkumpul di depan Lab IPA.

"Wa'alaikumussalam."

Baru sekitar setengah dari jumlah murid-murid kelas 7E yang sudah datang. Karena memang pelajaran Prakarya akan dimulai pada pukul 10:10 nanti.

"Viola belum dateng?" tanya Mira.

"Belum. Dia 'kan kadang-kadang datengnya mepet sama bel masuk bunyi," jawab Aisya.

"Nah, itu dia!" 'Aini menunjuk Viola yang sedang berjalan ke arah mereka menggunakan dagunya.

Viola mengucapkan salam, yang lalu dijawab oleh beberapa teman sekelasnya. Ia tidak sendiri, melainkan bersama dengan Amelia dan Nayla.

"Tumben lama. Biasanya kalo Prakarya dateng duluan mulu," kata Veby.

Viola menyengir. "Soalnya tadi gua berangkat bareng Amel dan Nayla, jadinya agak lama. Lagian juga, rumah gua 'kan jauh, Veb." Ia duduk di depan lab tersebut.

"Lo pada, 'tuti' (tumpuk tiga)?" tanya 'Aini.

"Ya kagak lah! Gua boncengin Amel, Nayla naik motor sendiri," Viola menjawab.

"Oh. Ya kali, gitu,"

"Tadi yang dateng duluan siapa?" Mira bertanya pada keempat sahabatnya.

"Biasa, dua murid rajin dan teladan. Arfan dan Bayu," Aisya yang menjawab.

"Oh." Mira melirik ke arah kiri. Dilihatnya, Arfan dan sang sepupu sedang berbincang bersama.

"Sahabat cowok kita yang udah dateng, baru mereka?" tanyanya lagi.

"He-eum," balas Aisya.

Beberapa menit setelahnya, Briandhika, Farid dan Ikhwan datang.

"Aduh.. kami gak telat 'kan?" Briandhika duduk di sebelah Bayu.

"Telat. Kalo lo datengnya lima menit lagi," jawab Aisya, mewakili.

Briandhika mendengus. "Yeu. Berarti kagak, lah!"

"Lagian, 'ngaret' mulu sih."

"Rumah gua jauh, Ai!"

"Jangan sebut nama gua, begitu!"

"Lah, napa emang? Nama lo 'kan Aisya,"

[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang