5)Tali yang Putus.

1.1K 49 0
                                    

•Jangan baca di waktu shalat!
•Jangan lupa baca Al-Qur'an!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekarang kamu mencintainya.
Namun bisa jadi..
Esok kamu akan membencinya.
Karena itulah hati..

-HALWA | V2-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Setahun kemudian•
•SDN Jatisari 1|Kelas 6B•
•Pukul 07:40 pagi•

Setahun kemudian, Mira berusia 11 tahun, kelas 6 SD. Namun, keadaan masih belum berubah. Baik keadaan Mira maupun keadaan keluarganya. Mira masih meninggalkan shalat dengan sengaja dan keluarganya masih mengasingkannya.

Sejak kejadian tiga tahun lalu, tepatnya saat ia memutuskan untuk berhenti mengaji--karena perkataan Dea yang seolah mengusirnya--Mira jadi jarang keluar rumah. Hanya keluar saat akan sekolah, pergi bersama keluarga--itu pun hanya pulang kampung, kerja kelompok di rumah teman, dan lainnya--jika benar-benar darurat. Jangankan untuk keluar rumah, Mira bahkan hampir tak pernah keluar kamar.

Berbeda dengan Farhan. Sekarang usianya telah menginjak 13 tahun, kelas 8 MTs. Ia sudah mulai terbiasa di sana, karena sudah berani mencoba berteman dengan teman sebayanya yang lain. Jika santriwan atau santriwati lainnya akan pulang ke rumah saat liburan pesantren, tidak dengan Farhan. Ia hanya pulang ke rumah sang nenek atau keluarganya yang akan datang.

Di kelas, Mira duduk sebangku dengan Marwa. Teman sebangku sekaligus sahabatnya sejak kelas 1 SD.

Namun, Mira bisa merasakan bahwa hubungannya dengan Marwa mulai retak. Tepatnya sejak setahun yang lalu. Marwa jadi lebih sering bersama dengan Kamila, tidak seperti dulu dimana ia dan Marwa akan selalu berdua.

Dua minggu lagi mereka akan mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional, jadi Mira tak ingin sibuk memikirkan hubungan persahabatannya dengan Marwa.

Jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan lewat, tetapi Pak Muhiddin--guru agama kelas 6B--belum juga datang. Mira sedang duduk sendirian di sini, di bangku urutan kedua dari depan dan urutan kedua pula dari kiri, dekat pintu kelas. Di seberang kanannya, duduklah Naisa seorang diri. Ia teman sebangku Kamila, dan murid paling pendiam di kelas.

Sedangkan Marwa, ia sedang di luar kelas bersama dengan Kamila. Mereka berdiri sambil mengobrol tepat di depan pintu kelas, jadi Mira dapat melihatnya.

Mira yang bosan pun melihat sekelilingnya ... sepi. Teman sekelasnya berpencar kemana-mana, ada yang malah ke kantin, mengobrol di teras kelas, dan beberapa tetap di dalam kelas. Dan saat ini perempuan yang ada di dalam kelas hanya ia, Naisa, Kinanti, Nabilla, Amanda, dan Laudita. Sedangkan yang laki-laki hanya Ar-Raffy, Fahri, Zainal, dan Fauzan.

Mira pun mengalihkan pandangannya ke arah pintu kelas, tempat Marwa dan Kamila saat ini. "Marwa," panggilnya.

Marwa menoleh, menatap Mira dengan tatapan musuh lalu membuang muka.

Mira yang melihatnya hanya menghela napas pelan.

Tiba-tiba, Pak Muhiddin datang. Para siswa dan siswi langsung kembali ke tempat duduk masing-masing, termasuk Marwa dan Kamila.

[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang