4)Tiang yang Rapuh.

1.1K 51 0
                                    

•Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama..!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Shalat adalah tiang agama,
pengokoh iman dan penambah taqwa.
Jika bolong shalatmu sekali saja,
maka muncul lah satu retakan dalam iman dan rapuhlah taqwa.

-HALWA | V2-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Dua tahun kemudian•

Tak terasa, dua tahun terlewat dengan cepat.

Kini, Mira telah berusia 10 tahun, yang berarti sekarang ia baru kelas 5 Sekolah Dasar di SDN Jatisari 1. Keadaannya masih sama seperti dulu, termasuk tentang keluarganya. Bahkan, semakin parah.

Sedangkan Farhan, setahun yang lalu ia telah lulus Madrasah Ibtidaiyah. Dan sekarang, usianya telah menginjak 12 tahun, kelas 7 Madrasah Tsanawiyah. Kini, ia telah menjadi santri di Pondok Pesantren Ihya As-Sunnah Tasikmalaya, Jawa Barat. Pesantren Ahlussunnah Waljamaah bermanhaj Salaf. Keluarganya telah kembali ke Bekasi sejak Farhan mulai masuk pesantren.


•Rumah Mira•
•Pukul 14:30 siang•

Sepulang sekolah pada saat Adzan Zhuhur, Mira langsung masuk kamar dan kini belum keluar lagi.

Matahari sudah tak terlalu terik lagi. Udara sudah tak terlalu panas lagi. Hanya dalam hitungan puluhan menit lagi, Adzan Ashar akan segera berkumandang. Namun, Mira masih juga belum melaksanakan kewajibannya sebagai seorang yang menganut Agama Islam.

'Tok tok tok!'

"Mira, ayo shalat! Udah mau Adzan Ashar, nih!" titah Humairah sambil membuka pintu kamar Mira.

Dilihatnya, Mira sedang bersembunyi di balik selimut.

Humairah pun menghela nafas kasar, "Ck!" decaknya kemudian keluar dan menutup pintu kamar. 'Brakk!'

Tak lama, Mira pun membuka selimutnya. Ia tak tidur, hanya pura-pura saja. Itu adalah caranya untuk meninggalkan shalat.

Ia pun berjalan menuju meja belajar dan meraih ponselnya. Setelah itu, ia berjalan mengendap-endap ke arah pintu kamar. Membuka pintu secara perlahan lalu melihat ke seluruh isi rumah, tak ada siapa-siapa.

Yah, memang. Ia kerap ditinggal sendiri di rumah. Semakin tidak dipedulikan dan diasingkan. Menyedihkan. Tapi Mira tak peduli itu, ia sudah terlanjur kesal dan memilih untuk menganggap dirinya hanya 'numpang' disini, di rumah yang saat ini ia tempati.

Ia pun kembali menutup pintu kamar, dan naik ke atas kasur. Menyenderkan sebagian tubuhnya di senderan kasur sambil memainkan ponsel.

"Marwa..?" ujarnya dalam hati saat melihat notif WA dari sang sahabat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Marwa Mifthahul Jannah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mira!
P.
P.

Kenapa?

Maaf, nanti sore kita gak jadi main bareng.

Loh, kenapa?

[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang