-Sebenernya Author pengen update cerita ini mulu. Seenggaknya tiga hari sekali gitu, kebalikan aturan minum obat :v. Tapi karena harus update HASNA dan HAFIDZ, jadinya gini deh :(
-Baca sampe author notes, ya!
-Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama!
-#jangan_lupa_vote!~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Cintailah dia dengan keikhlasan hati.
Karena tentu kisah Fatimah dan Ali diingini oleh hati,
tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti kisah Salman Al-Farisi?”
-HALWA | V2-~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
•Arfan's POV•
"Sampai suatu hari dia diberi amanah untuk menjaga seorang gadis. Katakanlah di kota tempatnya tinggal ada tugas semacam wajib militer, akhirnya kakak-kakak dari si gadis itu sepakat menitipkan adik mereka kepada ulama bernama Barshisha--karena hanya ulama tersebut yang dapat dipercaya di lingkungan itu.
"Awalnya ulama itu menolak mengingat wanita adalah fitnah terbesar bagi kaum laki-laki. Namun dengan bujukan kakak-kakak dari gadis itu, perlahan dia luluh dan akhirnya setuju. Dengan syarat sebelum pergi, mereka membangunkan sebuah kamar yang jauh terpisah dari rumahnya.
"Lagipula niatnya baik bukan? Menolong orang lain.
"Setiap hari Barshisha hanya mengantarkan makanan ke depan pintu kamar si gadis yang selalu tertutup rapat tanpa pernah melihat wajahnya, tanpa pernah ada sedikit pun percakapan di antara mereka.
"Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, siklusnya masih sama. Sampai muncul rasa iba dan sekelebat pikiran; ‘bagaimana kalau gadis itu kesepian dan membutuhkan sesuatu tapi tidak berani mengatakannya?’ setan bahkan membisikan hal-hal baik pada Barshisha.
"Barshisha mulai membuka hatinya, dia mulai berani mengajak gadis itu bicara, tapi masih di balik pintu yang tertutup rapat. Tujuannya baik, sekedar menanyakan kabar atau menanyakan makanan apa yang mau dimakan si gadis, itu pun berlangsung berbulan-bulan lamanya.
"Lambat laun pembicaraan mereka memanjang daripada sekedar percakapan biasa. Topiknya pun meluas nggak hanya sekedar menanyakan kabar. Bukankah akan lebih baik jika gadis itu belajar ilmu agama dari sang ulama selama kakak-kakaknya pergi? Tapi bagaimana caranya mengajarkan jika pintunya tertutup rapat?
"Pintu yang menjadi satu-satunya benteng penghalang di antara mereka itu akhirnya terbuka.
"Barshisha duduk di luar, dan gadis itu berada di dalam kamarnya. Pintu kamarnya terbuka lebar membuat orang-orang yang berlalu-lalang bisa dengan jelas melihat apa yang mereka lakukan. Setan berbisik; ‘tidak masalah seperti ini, bukankah kewajiban mencari ilmu itu wajib apalagi untuk belajar agama?’ dengar? Tipu muslihat setan itu begitu halus.
"Pada suatu waktu hujan turun sangat deras, Barshisha tidak bisa duduk di luar dan jika pintunya dibuka airnya akan membasahi seluruh kamar si gadis. Akhirnya mereka belajar di dalam dengan keadaan pintu tertutup. Ber-khalwat lah mereka berdua, syahwat pun ikut terlibat. Terjadilah hal-hal yang nggak diinginkan, sampai akhirnya gadis itu hamil dan ulama itu menjadi seorang pemerkosa.
"Jika kakak-kakak gadis itu datang dan mengetahui perbuatan sang ulama terhadap adiknya, niscaya Barshisha akan dibunuh hidup-hidup. Barshisha pun manusia, dia memiliki rasa takut. Karena rasa takut itu Barshisha akhirnya membunuh perempuan tersebut, dua nyawa sekaligus. Dia menguburkan mayatnya di halaman belakang, dan jadilah dia seorang pembunuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓
Romance-Versi ke-2 cerita HALWA. [Spiritual-Hurt-Romance] •MULAI: 1 Maret 2019. •SELESAI: 15 Mei 2021. ••• Disaat ia telah nyaman akan penantiannya selama ini, mengapa dia malah hadir dengan segala ketulusan hati? Mengapa dia malah jatuh hati kepada gadis...