~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Yang kulakukan saat ini, hanya berharap tiada henti, dan bukanlah menanti.
Yang disebut sebagai menanti, adalah jika dia berjanji kembali.
Namun itu hanyalah ekspetasi, karena nyatanya yang terjadi, ia bahkan tak peduli.
Tetapi satu hal yang kuyakini, yaitu tentang keikhlasan hati.”
•Halimah Amiratunnisa Liynatan Wasalsa Ash-Shidqia•~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
•Jum'at, 27 Juli 2018•
•Pukul 12:31•Murid laki-laki di kelas 8F masih berada di Masjid guna melaksanakan Shalat Jum'at dan Shalat Zhuhur, sedangkan murid perempuannya sejak tadi menunggu di lantai atas karena akan mengikuti kegiatan BMQ.
"Naik-turun tangga baru beberapa kali aja kok ini kaki udah sakit, ya?" Mira terkekeh.
"Kamu ngumpet mulu sih, di dalem kamar. Jarang kena matahari," balas Hashifah.
Saat ini, Mira dan Hashifah baru saja dari kantin untuk membeli jajanan. Bukan hanya mereka, teman-teman sekelas keduanya juga melakukan hal serupa. Guru yang mengajar BMQ belum tiba, jadi masih ada waktu untuk makan, minum, juga melakukan hal lainnya.
Mira menghela napas. "Aku tuh males kalo keluar rumah. Lagian juga aku 'kan gak punya temen di sana, terus buat apa keluar-keluar?"
"Ya gak harus buat main juga, Ra. Maksudku tuh kamu berjemur kek, gitu. Kulitmu pucet banget tuh, macem mayat hidup."
"Tanganmu juga dingin banget!" Hashifah melanjutkan ucapannya, lalu melahap cilok yang dibelinya.
Mira tergelak kecil. "Dari pas masih kelas 7 juga, tanganku emang gini. Padahal siang-siang, tapi malah dingin. Udah gitu cuma yang tangan doang lagi,"
"Olahraga coba, lari pagi gitu setiap Hari Minggu. Jangan malah rebahan di kasur!"
"Aku gak suka olahraga. Makanya setiap ada jadwal olahraga, aku pasti selalu minta hujan."
"Pantesan setiap Hari Kamis tapi pas giliran kelas kita, langitnya tiba-tiba mendung. Terus kadang-kadang juga hujan,"
"Iya, aku pelakunya!"
"Kenapa sih, emangnya? Kok nggak suka olahraga?"
"Ya nggak suka aja. Karena aku gak bisa, terus gurunya juga galak dan agak ngeselin. Jadinya gitu deh,"
"Menurut kamu, mendingan diajar sama Pak Imam, Pak Didi atau Pak Yusuf?" tanya Mira.
"Diajar Pak Didi, seru orangnya,"
"Iya, sama," Detik selanjutnya, "Nanti pas kelas 9, gurunya siapa?"
"Katanya sih, Pak Wira,"
"Galak nggak?"
"Entah. Tapi kalo diliat-liat sih, nggak deh kayaknya,"
Mira mengangguk mengerti. Setelahnya, ia dan Hashifah buru-buru menghabiskan jajanan mereka. Karena sebentar lagi guru BMQ yang bertugas mengajar di bagian kelas mereka akan tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓
Romance-Versi ke-2 cerita HALWA. [Spiritual-Hurt-Romance] •MULAI: 1 Maret 2019. •SELESAI: 15 Mei 2021. ••• Disaat ia telah nyaman akan penantiannya selama ini, mengapa dia malah hadir dengan segala ketulusan hati? Mengapa dia malah jatuh hati kepada gadis...