35)Segelintir Rasa.

844 37 56
                                    

-Setelah ini Author bakal update sebisanya ya. Soalnya mau fokus belajar. Lagian juga, Author gak mau cerita ini cepet tamat dan penderitaan Arfan cepet usai. Huahahaha!--ketawa jahad :v
-Btw maaf kalo terlalu banyak narasinya, muehehehe.
-Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama!
-#jangan_lupa_vote!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jika menghadirkan sebuah rasa yang belum pernah ada saja mudah bagi-Nya,
jadi apakah sulit bagi Allah mengembalikan rasa yang telah sirna?
Tidak sama sekali!
Karena Dia adalah Sang Pemilik Hati.
-HALWA | V2-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Arfan's POV•

Ketika kembali ke kamarku, aku tidak langsung tidur, melainkan memilih untuk menatap langit malam di balkon kamar terlebih dahulu.

Sejenak, kupejamkan kedua mataku. Sambil mengingat kembali kejadian-kejadian yang telah terjadi dalam kurun waktu kurang lebih tiga tahun ini.

Dulu, aku tak pernah menyangka akan menghadapi hal-hal seperti ini. Kukira, kehidupanku tidak akan berubah banyak setelah hari itu.

Hari di mana aku menyandang gelar murid SMP untuk pertama kalinya, termasuk pertama kalinya aku bertemu dengan Halwa. Yang tak lama setelahnya, aku merasakan apa yang belum pernah kurasa sebelumnya.

Dan kukira, hidupku akan tetap berjalan sebagaimana mestinya, seperti yang memang selalu kujalani setiap harinya. Tapi tidak. Dugaanku salah, bahkan sangat salah.

Kedua mataku yang kembali terbuka, disambut embusan angin malam. Walau merasa kedinginan, aku tetap tak beranjak dari sana. Dan memilih untuk memandangi langit sambil melanjutkan kegiatanku sebelumnya.

Hidupku berubah, walau tidak sepenuhnya. Ah, maksudku, perubahan ini hanya mengenai diriku dan perasaanku sendiri. Sedangkan sekitarku masih berjalan seperti biasanya.

Juga setelah hari itu, saat aku mengungkapkan perasaanku padanya--hal yang tak pernah ingin kulakukan sebelumnya--aku malah menghadapi hal-hal di luar terkaanku.

Kukira, semuanya akan baik-baik saja. Meski aku tahu bahwa Halwa tengah menyukai lelaki lain--yang kini telah kuketahui kebenarannya. Tapi ternyata tidak sesederhana itu.

Aku malah melangkah lebih jauh memasuki ruang kehidupannya. Aku mengetahui mengenai masalah-masalah yang dimilikinya, tentang keluarga dan sahabatnya, juga masalah lainnya.

Dan tanpa sadar, aku telah terjebak dalam lingkup kehidupannya, yang membuatku harus menghadapi berbagai macam hal yang tak pernah kuduga dan akhirnya sampai pada titik ini.

Padahal dulu, aku hidup biasa saja. Tinggal seatap dengan Ummi, Abi dan Kak Alfan yang begitu menyayangiku karena posisiku dalam keluarga yang merupakan anak bungsu. Juga, dengan kehadiran sepupuku, semenjak ia bersekolah di tempat yang sama denganku.

Ya, biasa. Saat kecil, kehidupanku diisi dengan hal-hal yang biasa dilakukan oleh anak seumuranku waktu itu. Ditambah dengan kegiatan keagamaan seperti shalat, mengaji dan lain-lain yang memang telah terbiasa kulakukan sejak berumur tiga tahun.

Lalu saat masuk Sekolah Dasar. Kehidupanku pun terbilang biasa, seperti anak lainnya. Bedanya, saat itu Bayu mulai tinggal bersama keluargaku karena orang tuanya sibuk bekerja di luar kota.

[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang