38)Senja Pengungkap Asrar.

577 31 14
                                    

HALWA | V2
SEASON 2
2. Senja Pengungkap Asrar

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Segala persoalan dalam hidup ini sesungguhnya tidak untuk menguji kekuatan dirimu,
tetapi menguji seberapa besar kesungguhanmu dalam meminta pertolongan Allah.”
•·Ibnu Qayyim Al-Jauzziyah·•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Author's POV•

'Tuk!'

Arfan tersentak. Ia memandangi sebuah buku diary bersampul hijau tosca yang kini berada di pangkuannya.

"Ini 'kan… buku diary-nya Halwa?"

Benar saja. Ketika ia melirik ke samping kanan, ada Mira yang terduduk tepat di sebelahnya sambil melempar pandang ke luar kaca bus yang mereka tumpangi.

Tatapannya… hampa, dan seolah menggambarkan banyak luka.

"Wa …," panggilnya.

Mira menoleh. Dan betapa kagetnya Arfan ketika melihatnya dalam kondisi yang berantakan. Ia memang pernah melihat Mira menangis, tapi hanya mengeluarkan sebulir-dua bulir air mata saja.

Tidak seperti sekarang.

Netra beningnya dikelilingi warna merah bagaikan darah, tak lupa dengan tatapan hampa itu. Juga, bawah matanya membengkak dengan warna agak kemerahan menghiasi kulit wajahnya yang kuning langsat.

Bahkan ia dapat melihat dengan jelas bekas air mata yang telah mengering, yang sebelumnya mengalir bebas di kedua pipi Mira.

Sejenak, Arfan mengedarkan pandang. Semua teman-teman kelas 9-nya ada di bus yang mereka tumpangi. Tetapi, mereka semua sibuk mengobrol sambil bersenda gurau, seakan tak melihat keberadaan dua sejoli itu.

Arfan mengalihkan pandangannya ke arah Mira. "Wa, kamu… baik-baik aja?"

Bukannya menjawab, gadis di sebelahnya itu malah melirik buku diary miliknya. Seakan menyuruh Arfan untuk membuka dan membaca isinya.

Hingga walau ragu, Arfan membuka dan mulai membaca isi buku tersebut dengan perlahan. Namun tidak dengan jantungnya yang kini berdetak lebih keras.

23 Maret 2020

Aku muak. Lelah. Marah. Iri. Kesal. Dan sedih.

Aku hampa. Kosong. Stres. Kecewa. Dan gila.

Aku… depresi.

Merasa menjadi parasit.

Menyusahkan.

Sampah.

Tak berguna.

Tidak penting.

Untuk apa aku hidup?

Semua orang, bahkan keluargaku, tak menginginkanku yang telah telanjur lahir ke dunia.

[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang