7)Antara Hati dan Logika.

1.1K 49 6
                                    

-↑Itu Viola di dunia nyata, loh! :v
-Author gak keliatan di sana, soalnya ketutupan pohon :(

•Jangan baca cerita ini jika belum melaksanakan kewajiban (shalat)!
•Jadikanlah Al-Qur'an sebagai bacaan utama!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bibirku memang tersenyum ceria.
Namun hatiku teriris penuh luka.
Aku bersikap seolah hariku menyenangkan.
Namun sebenarnya hidupku sungguh menyesakkan.
•Halimah Amiratunnisa Liynatan Wasalsa Ash-Shidqia•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•Rabu, 19 Juli 2017•
•SMPN 24 Bekasi, pukul 11:30•

Hari ini adalah hari ketiga sekaligus hari terakhir MPLS. Dan kemarin, Hashfi--kakak pendamping kelas Mira--mengatakan bahwa jadwal hari ini akan sedikit berbeda dengan jadwal pada hari-hari yang lalu.

Jika biasanya mereka akan masuk ke kelas dulu sebentar, lalu Shalat Zhuhur berjama'ah di Masjid, istirahat sebentar, mengikuti ape'l pembukaan dan masuk kelas lagi. Maka kali ini mereka akan Shalat Zhuhur berjama'ah, mengikuti ape'l pembukaan lalu masuk kelas.

~Mira's POV ·on·~

Aku datang ke sekolah terlalu awal, sehingga aku harus menunggu kedatangan Talitha. Memang, saat pertama kali berteman dengannya, aku yang lebih dulu datang. Namun kemarin, kami datang ke sekolah di waktu yang bersamaan.

Kelas masih sepi, baru aku yang datang. Tentu saja masih sepi, para murid lainnya baru akan datang pada pukul 11:50 siang.

"Bosen nih," gumamku.

Aku pun memutuskan untuk mengambil buku gambar yang telah ku bawa dari rumah. Memang telah menjadi kebiasaanku jika sedang bosan, aku pasti akan menulis ataupun menggambar.

Sedari masih berusia lima tahun, aku telah bercita-cita menjadi seorang designer. Designer pakaian muslimah, tentunya. Bahkan sedari kecil pula, aku telah terbiasa menggambar sketsa pakaian. Yah … meskipun dulu gambarku masih aneh, sih.. Namanya juga anak kecil!

Aku pun mulai menggambarkan sesuatu pada buku gambarku. Kali ini, aku akan menggambar karakter kartun kesukaanku saat kecil, Masha. Sebenarnya, bukan saat kecil juga, sih. Hanya saja saat itu aku masih SD.

Aku mulai menggambar matanya.. Lalu hidung, mulut. Setelah wajahnya selesai kugambar, aku mulai menggambar 'kerudung' yang kerap digunakan karakter Masha.

Namun tiba-tiba, aku teringat sesuatu … perkataan Ummi.

Sekitar beberapa bulan yang lalu, aku sedang membuat kerajinan dari kertas origami. Lalu tiba-tiba saja, Ummi membuka pintu kamarku lalu masuk. Ummi marah, ia tak suka aku berbuat seperti ini.

"Berhenti membuat yang aneh-aneh, Mira! Kamu itu kerjaannya bikin sampah, terus!" omel Ummi padaku.

Aku tersenyum kecut mengingat hal itu. Padahal Kak Fia juga hampir sering membuat yang seperti ini, bahkan lebih parah. Lebih banyak sampahnya dan ada gambar-gambar boyband Koreanya. Maklum, dia itu pecinta Oppa-oppa Korea alias K-popers. Bukannya aku ingin mem bully para K-popers.. Hanya saja, kakakku itu terlalu berlebihan menyukai mereka. Aku juga pernah kok jadi K-popers, tapi nggak bertahan lama. Palingan kurang dari setahun.

[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang