[SHRS1] HALWA | V2 | SELESAI✓

46)Yang Hati Butuhkan.

-Saya kembaliii! Kangen, gak? Kangen, gak? Kangen sama HalwArfan, maksudnya wkwkwkkw.
-#JANGAN_LUPA_VOTE!

HALWA | V2
SEASON 2
10. Yang Hati Butuhkan

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Yang hati butuhkan,
adalah sebuah keimanan.
Namun, yang kubutuhkan bukan hanya itu,
melainkan juga mesti hadirmu di sisiku.
Sosok pangeran Ar-Rahman …
imam dalam hidupku.”
•Mira / Halwa•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Padahal aku gak suka dokter--lebih tepatnya, aku pernah kesel sama dokter pas kecil dulu. Eh, ternyata dikasih jodohnya seorang dokter!"

Arfan tertawa. "Azab, tuh! Azab!"

Mendengarnya membuat Mira mengerucutkan bibir. "Kok azab, sih? Dari mananya, coba?"

Tawa Arfan terhenti. "Ya 'kan kamu menaruh keenggak-sukaan pada dokter, jadi dikasih jodohnya seorang dokter!" Ia memberi jeda. "Oh, ya, emang awalnya gimana, sih? Kenapa kamu bisa gak suka sama dokter?"

"Kamu tau sendiri, 'kan, kalo aku sering sakit sejak kecil?" Arfan mengangguk. "Nah, singkatnya tuh, gini … jadi pas aku lagi berobat, dokternya marahin aku gara-gara makan makanan yang dokternya larang."

"Terus?"

"Ya, udah, gitu doang."

Arfan yang tengah menduduki lantai berlapis karpet berbulu sembari menaruh tangan di kedua lutut, menatap heran sang istri sambil memiringkan kepala ke kanan.

"Terus, salahnya si dokter di mana? Yang mana?"

"Ish, A'a! 'Kan dokternya marahin aku! Padahal dulu 'kan aku masih kecil, tapi dokternya galak banget! Harusnya tuh kalo ngomel, ya, jangan galak-galak amat. Maklumin, kek, namanya juga anak kecil!"

Arfan mengerjapkan netranya, masih dengan memasang ekspresi keheranan. "Udah? Karena itu doang?"

Melihat Mira mengangguk dengan sangat yakinnya, tangan kanan Arfan terulur untuk mencubit pipi kiri istrinya itu.

"Ih, sakitt!"

"Biarin, biar nggak tembem sebelah!"

"Ini 'kan gara-gara Hashifah yang sering nyubit pipi kananku!"

Mendapati penjelasan tersebut, Arfan yang tadinya sudah akan melepaskan cubitannya, jadi mengurungkan niat dan kembali mencubiti pipi kiri Mira.

"Ish, A'aaa!"

Arfan pun melepaskan cubitannya, kala melihat Mira sudah memasang tampang mengenaskan.

"Eh, eh, aduh, maaaf!" ucapnya panik.

Mira tersenyum diam-diam.

"Ehehe, jahilin, ah!"

"Hiks, Abiii! A'a Arfan nakal!" pekiknya, sekaligus mulai pura-pura menangis.