05

8.9K 1K 19
                                    

Haii!!!

Jangan lupa vote oke? Ini bikin cerita juga butuh waktu dan tenaga lhoo, hehe terimakasih.

And buat yang udah ngevote makasih banyak yaa💖

Note :

Jangan plagiat!
Jangan siders!

Selamat membaca📖

🐣

Anatha menatap jalanan yang basah akibat hujan semalam, ia menuju perjalanan pulang ke Jakarta. Ada perasaan senang yang terselip di dalam hatinya, entah mengapa ia nyaman tinggal bersama orang-orang baik seperti Derion dan Dersley.

Perjalanan mereka tentu dikawal oleh para bodyguard Derion. Ada empat mobil masing-masing mobil berisi 6 bodyguard.
Dan posisinya 2 di belakang mobil yang dikendarai oleh Derion dan 2 di depan mobil Derion.

Bukannya lebay, tetapi ini semua menyangkut keselamatan keluarga Derion, mengingat Derion mempunyai banyak musuh.

"Sayang, kita beli HPnya besok setelah kita sampai di jakarta ya sekalian kita jalan-jalan ke mall. Mama gak sabar jalan sama kamu." ucap Dersley membuka suara dari jok depan.

Anatha mendongak dan menatap Dersley dari belakang. "Iya mam," ucap Natha menurut.

"No! Anatha gaboleh pergi-pergi dulu, dia masih tahap penyembuhan mam." larang Derion tegas.


"Aku juga gak setuju." sahut Ananta melirik Anatha yang juga menatapnya.

Anatha tersenyum tipis, ternyata begini rasanya di perhatikan.

"Yaudah, kita tunda aja ya sayang demi kesehatan kamu?" ucap Dersley pada akhirnya.

Anatha mengangguk patuh sambil tersenyum tipis, ia merasa tidak enak dengan keberadaannya ini, ia masih merasa... Asing? Dan ia pun sadar diri juga.

Dersley tersenyum hangat, ia menyukai perubahan sikap anak gadisnya, biasanya anaknya itu sangat keras kepala, jika mau itu maka harus dituruti hari itu juga.

Tapi kali ini beda, Anatha sangat penurut.

"Besok kalau kamu udah sembuh total, kita jalan-jalan berempat eh gak deh, sama dua kakak kamu juga, kita ke mall terus ke dufan gimana? Mau gak?" tawar Derion memecah keheningan.

Dersley memekik senang.

"Yaah! Good pah, mamah setuju, gimana sayang?" tanya Dersley menatap kedua anaknya.


Ananta melirik Anatha yang masih melihat kebun yang terlihat asri.

"Aku setuju ma." ucap Ananta.

"Kamu gimana baby girl?" tanya Dersley pada Anatha.

Anatha menatap mamanya lalu tersenyum samar.
"Iya mau." ucap Natha.

Anatha membasahi bibir bawahnya yang kering, ia ingin menanyakan sesuatu tapi ragu, dan pada akhirnya Anatha pun menanyakan pertanyaan yang mengerubungi otaknya sedari tadi.

ANATHA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang