14

7K 790 3
                                    

[Jangan lupa vote yaa terimakasih]

And aku sangat-sangat berterimakasih dengan orang yang sudah mensupportku dengan memberikan vote dan komen, terimakasih banyak...

Satu vote kalian bikin aku bahagia tau:v makasih banyak yaa, lovee bangett💖

Selamat membaca 📖

💌

Anatha membolak-balikkan lembar kertas buku, ia sedang membaca buku diary milik Nasya yang belum sempat ia baca sebelumnya.

Kemudian ada tulisan yang membuat Anatha diam tak berkutik.

Aku ingin dicintai, itu saja...

Kemudian Anatha membalik satu lembaran lagi.

Aku hanya ingin perhatian, aku ada alasan mengapa membully mereka. Dan sahabatku sangat jelas menentangnya namun mereka sangatlah setia padaku dan akhirnya mereka ikut serta membully walaupun tidak sepenuhnya. Aku salah, aku udah buat kesalahan, aku pantas dihukum...

Abang, kembaranku, dan juga Ardhan... Mereka berubah karna termakan fitnah oleh saksi mata itu, aku berani bersumpah aku tidak pernah menjadi pembunuh, mengapa mereka begitu yakin aku pembunuhnya? Aku sedih, aku kecewa, dan beruntungnya kedua orangtuaku mereka tidak benci padaku mereka masih menyayangiku, ya walaupun mereka selalu mengacuhkanku... Tapi aku dapat merasakan bahwa mereka tidak percaya akan fitnah itu.

Renata Angelina 10 IPA 3
Wina Arisya 10 IPA 2
Adian Yola 10 IPS 1
Azia Queen 10 IPA 2
Triara Xuexaza 12 IPA 6

Mereka adalah korban bullying ku yang paling parah, aku minta maaf, hanya karna keegoisanku kalian menjadi korbanku, maaf... Maaf... Maaf.

Anatha menutup buku diary milik Nasya yang baru saja ia temukan di lorong kasurnya itu. Anatha terdiam, tiba-tiba ada ide yang terlintas di otaknya itu. Anatha memasang senyuman kecil.

Kemudian Anatha segera mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada seseorang.

Setelah selesai, Natha mematikan ponselnya, kemudian melangkah menuju kasurnya untuk tidur, ia sungguh lelah entah lelah pikiran maupun fisiknya.

Saat Anatha hendak memejamkan matanya, tiba-tiba bayangan Ardhan terlintas di otaknya membuat Anatha membuka matanya kembali.

Anatha memegang jantungnya yang berdegub kencang, kemudian Anatha menggeleng kuat.

"Ini pasti reflek dari Nasya! Iya! Gue yakin itu, gak mungkin gue suka sama cowo modelan kea gitu." monolog Anatha meyakinkan dirinya.

Kemudian Anatha kembali memejamkan matanya, namun bayang-bayang lelaki bernama Ardhan itu terus menghantui pikirannya.

"AAAAA!" Pekik Anatha yang suaranya terendam dibantalnya.

"Sumpah ya, kurang kerjaan banget si ini otak pake mikirin dia segalaa! Inget Natha, dia udah punya pacar, lo ga boleh deketin dia lagi gaboleh!" monolog Anatha.

Kemudian beberapa menit kemudian, Anatha terlelap didalam tidurnya.

***

ANATHA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang