12

7.8K 866 53
                                    

◡̈⋆ʜᴇʟʟᴏ(●’◡’●)ノ

Happy Reading◡̈⋆

Anatha menatap ke-enam temannya jengah, ia dihadapkan oleh keenam orang yang sedang bertatapan sinis.

"Oh ayolah, kita bisa jadi satu kok!" ucap Anatha berdiri.

Rena menekan Anatha duduk kembali.

"Sstt! Diem!" ucap Rena lalu kembali menatap Ara yang juga menatapnya dingin.

Anatha menatap sekelilingnya yang sudah sepi karna sekarang sudah jam pulang sekolah.

"Gue gak mau kalian gabung sama kita! Kita udah dari kecil berempat, gabisa nambah!" ucap Rena menatap ketiga orang didepannya tajam.

Jadi posisi mereka itu :

            Anatha

Rena                   Ara
Lisya                   Raisha
Tara                    Cilla


"Lah? Kan Natha aja gak keberatan kita gabung kok." ucap Cilla agak geram.

Lisya memutar bola mata malas.

"Lo pasti mau—"

"Udah guys mending kita barengan aja, lebih banyak sahabat lebih seru!" cela Tara yang sudah mengantuk ingin tidur siang.

Anatha tersenyum tipis.

"Tara bener." ucap Anatha menimpali.

"Kan! Udah lah ngapain ribut-ribut mending kita bersatu kaya rantai baja!" ucap Tara sok bijak membuat Lisya langsung menggeplak kepala Tara.

"Anjir salah gua apa?!" ucap Tara mendramatis.

Lisya menatap Tara julid lalu mengalihkan pandangannya kearah Rena yang memasang wajah tak bersahabatnya.

Anatha menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal, ia harus bagaimana? Ia anggap semuanya itu teman, dan apalagi ia tidak terlalu bisa beradaptasi, mengingat dulu ia tidak pernah memiliki satupun orang teman.

"Udah guys, kita ngalah aja, lagian mereka udah barengan lama bukan? Kita gamau kan ngerusak persahabatan orang?" ucap Ara tersenyum tipis menatap Rena yang menatapnya tersenyum miring.

"Loh?" Anatha menatap Ara bingung.

Ara mengangguk meyakinkan lalu Ara menoleh kepada dua temannya yang menatap Ara heran, tanpa mengatakan apapun lagi ia menarik pergelangan tangan Raisha kemudian Raisha juga menarik Cilla keluar kelas.

Tinggallah keempat orang didalam kelas yang tenggelam dalam pemikiran masing-masing.

Rena menghela nafas.

"Yuk tha kita pulang!" ucap Rena pada Anatha yang terbengong menatap kepergian Ara.

"Tapi gue sama abang... "

"THA! GUE GAK BISA PULANG SAMA ELO, GUE ADA KERJA KELOMPOK, BHAY!" Teriak Ananta dari luar kelas, Anatha berdecak pelan lalu menoleh dan mendapati kembarannya itu sudah tidak ada didepan pintu.

"Ck, orang itu." gumam Anatha.

"Yaudah kita pulang barengan kuy! Sekalian beli seblak langganan kita, kangen makan disitu!" ajak Tara menggenggam tangan kanan Anatha.

Diikuti Rena yang menggenggam tangan kiri Anatha, Anatha menoleh kearah Rena yang menatapnya tulus, seketika senyum Anatha terukir.

"GUE IKUT!" pekik Lisya yang langsung menggenggam tangan Tara.

ANATHA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang