Note : Jangan lupa vote dan komen, apabila kalian menemukan kalimat typo segera tandai. Terimakasih.
«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»
Anatha menatap lurus kedepan, di sampingnya ada Rena yang juga menatap lurus kedepan. Keduanya tenggelam kedalam pikiran masing-masing.
Terhitung sudah lebih dari 1 jam lamanya, kedua gadis itu tak kunjung ada yang membuka suara.
"Lo percaya transmigrasi gak Ren?" kini akhirnya Anatha buka suara. Rena menoleh dan menatap Anatha penuh tanya, sedangkan Anatha masih menatap lurus kedepan.
"Transmigrasi? Gak lah, mana ada gituan." Rena mengelaknya sambil tertawa garing.
Anatha pun langsung menatap mata Rena serius, ditatap seperti itu oleh Anatha membuat Rena tertegun dan terdiam.
"Ada. Gue buktinya." ucap Anatha sambil tersenyum tipis.
Seketika jantung Rena berdetak sangat cepat, nafasnya tercekat di tenggorokan.
"Haha, lo bercanda kan tha? Lo bohong kan?" Rena berusaha mencari kebohongan di mata Anatha. Namun mata Anatha menyiratkan keseriusan yang amat besar.
Anatha diam dan masih tetap menatap Rena yang sudah lesu.
"Lo tau kenapa ada Zidan yang tiba-tiba dateng dalam kehidupan Nasyara? Itu karena dia tau kalau jiwa gue atau Anatha Thearsya ada di tubuh Nasyara ini Ren. Lo percaya sekarang?" ujar Anatha saat melihat Rena yang menunduk.
Rena mengangguk.
"Jadi lo bukan Nasyara temen gue?" tanya Rena dengan tatapan lesu.
Anatha tersenyum tipis lalu menggeleng.
"Maaf." ujar Anatha sambil menunduk.
Rena meraup wajahnya sambil terkekeh pelan.
"Gak, gak mungkin Nasya ninggalin gue, gak." gumam Rena yang membuat Anatha tambah merasa bersalah.
"Jadi ini alasan lo berubah sifat? Anatha?"
Anatha mengangguk kembali.
"Gue, Anatha Thearsya Miwazaka. Dan Nasyara temen lo udah tenang disana, dia udah bahagia." ujar Anatha sambil mengelus pundak Rena pelan.
Rena tersenyum kecut.
"Lo yang tersiksa ya sekarang?" tanya Rena sambil menatap Anatha sendu.
Senyuman Anatha luntur dan digantikan senyuman miris.
"Mungkin ini takdir gue? Gue gak dibolehin bahagia mungkin, haha."
"Akan ada waktunya nanti lo bahagia Anatha." ucap Rena sambil menepuk bahu Anatha.
"Lo gak marah sama gue? Dan lo gak merasa dibohongi sama gue ren?"
Rena terkekeh, "Buat apa? Ngapain juga gue marah, gak ada gunanya. Gue gak peduli lo Nasyara atau Anatha Thearsya, lo tetep jadi temen gue." ucap Rena sambil tersenyum tulus.
Anatha tersenyum kecil, Nasyara sangatlah beruntung, ia dikelilingi sahabat yang selalu ada dan bisa jadi tempat bersandar.
"Gue bakal nemenin lo sampai akhir tha."
*
Dua orang pria paruh baya dengan setelan jas rapi dan tatapan tajam mengintimidasi itu sedang berkumpul di suatu ruangan. Mereka sedang membicarakan sesuatu yang begitu penting.
"Kau... Kenapa kau berubah pikiran secepat ini hah?! Kita sudah mempersiapkan semuanya untuk kehancuran mereka sialan!" maki salah satu dari mereka.
Pria paruh baya yang cukup berumur itu tertawa renyah, "Ck, tidak perlu membunuh seluruh keluarga mereka, cukup kita memanipulasi perusahaan mereka, dengan begitu perusahaan yang diagung-agungkan itu akan jatuh." celetuk pria paruh baya itu dengan sinis.
"Heh pak tua! Kau kira pemimpin perusahaan itu bodoh apa? Dia pasti bisa mengembalikan keadaan seperti semula dan membersihkan nama perusahaan semudah membalikkan telapak tangan terlepas perusahaan mereka adalah perusahaan yang sudah sangat besar dan dipercayai banyak orang!"
"Cih, kita tinggal buat skandal Derion bercinta dengan wanita malam lalu buat beritanya seolah-olah Derion berselingkuh, dan jika itu semua berhasil sesuai rencana maka aku yakin perusahaan mereka akan jatuh dan saham mereka akan turun." ucap pria tua itu sambil tersenyum licik.
Pria yang lebih muda itu menatap pak tua tidak percaya, ia ragu.
"Apakah kau yakin kalau mereka akan langsung percaya? Aku dengar Derion pria yang sangat setia dan bahkan sangat mencintai istrinya, aku tidak yakin jika semua orang akan mempercayainya."
"Jika rencana itu gagal, maka akan kugunakan cara kedua." ujar pria tua itu sambil menyeringai lebar, sebelah tangannya mengerat tanda semangat.
"Apa itu?" tanya pria muda itu penasaran.
"Istri Derion yang rumornya sangat dicintai Derion itu berada di tanganku." ucap pria tua itu dengan tawa angkuh.
Pria muda itu mengernyitkan dahinya, lalu beberapa detik kemudian matanya melotot sempurna.
"Kau....." pria muda itu tak habis pikir dengan pemikiran kakek tua di depannya itu. Dia terlalu licik dan sangat pintar dibandingkan pria muda itu.
Pria muda itu menarik ujung bibirnya.
"Aku mengikuti rencanamu kakek tua."
Pria tua itu berdecih.
"Cih, kau mencintainya bukan? Dia sudah berada di bawah tekanan ku, setelah perusahaan milik keluarga Derion hancur dan gulung tikar, akan ku nikahkan engkau dengan istri Derion itu."
Pria muda tambah tersenyum lebar, ia semakin semangat menjalankan semua perintah pria tua itu.
"Apapun demi dia, akan kulakukan."
"Cih!"
***
Desley menatap rumah besar di depannya dengan perasaan rindu yang menggebu, ia rindu anak-anaknya, rindu candaan yang dilontarkan anaknya, dan juga rindu pelukan hangat suami yang sangat ia cintai.
Wanita beranak 4 itu hanya bisa menatap rumah besar itu dari jauh. Ia telah melakukan perjanjian dengan seseorang agar keluarganya terhindar dari bahaya.
Anggap saja ia bodoh, namun wanita itu tak mau sesuatu buruk menimpa keluarga yang sangat ia cintai itu.
"Maafkan bunda, kalian boleh benci bunda, tapi tolong jangan lupakan bunda ya sayang ya." ucap Desley dengan mata berkaca-kaca.
"Pulanglah. Kau tak perlu khawatir dengan keadaan keluargamu, kau lupa jika aku mantan agen rahasia?" celetuk seseorang di belakang Desley yang membuat wanita itu terlonjak kaget.
Desley mengerutkan keningnya saat melihat orang dengan pakaian serba hitam itu.
"Kau, siapa?"
Orang itu berdecih lalu membuka penutup wajahnya dan juga topinya. Setelah melihat wajah orang itu, Desley melongo lebar dan tersenyum girang.
"Kau lupa dengan sahabat kecilmu ini heh? Walaupun aku sudah tua, aku masih tetap tampan." ujar orang itu sambil menatap Desley sombong.
Desley memutar bola matanya malas, "Kau masih sama, sombongnya gak ilang!"
Orang itu terkekeh pelan.
"Aku tau keadaan yang menimpa keluargamu Desley, dan aku turut berduka. Karena kau pernah membantu perekonomian keluargaku saat diambang kehancuran, maka aku akan membalas balas budi keluargamu dulu."
Desley terdiam mendengar perkataan laki-laki itu.
"Pikirkan baik-baik, kau pasti tau suamimu sangat mencintaimu. Kamu yakin akan menyia-nyiakan suami sebaik dia?"
"Baik, aku mau."
Laki-laki itu tersenyum tipis, sangat tipis.
✧─── Bersambung ───✧
See you~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
ANATHA [Hiatus]
Fantasy[ Don't Copy My Story-!!! ] #itsmyfantasyseries01_ Note : Alur masih berantakan, akan direvisi setelah tamat terimakasih 🙏 Anatha Thearsya Miwazaka, gadis dingin,cuek, dan tak peduli sekitar. Anatha, gadis dengan segala kesakitan mental, fisik, ma...