ANATHA [Hiatus]

01

HALLO!

Bagian 1 = Revisi ✔️

Happy Reading-!

      
🔵

"Anatha sayang!" panggilan itu membuat seorang gadis cantik yang sedang melukis itu membalikkan badannya dan tersenyum senang menatap bundanya yang membuka tangannya seolah memintanya memeluknya.

"BUNDA!" Anatha dengan cepat berlari dan memeluk bundanya.

Namun seketika pelukan yang terasa hangat itu hilang dan digantikan pelukan yang sangat menyakitkan dan menyesakkan dada. Anatha mendongak dan menatap orang yang bukan bundanya, melainkan,

Ibu Tirinya yang tersenyum jahat dan memandangnya penuh benci.

"Kamu gak berhak berada di tengah-tengah keluarga saya." ucapnya dingin.

Anatha dengan spontan mundur dan menatap ibu tirinya takut, wanita jahat itu semakin mendekat ke arah Anatha seraya menyeringai.

"KESINI KAMU ANAK HARAM!"

PUK!

Anatha terbangun dengan nafas terengah-engah, ia meraba tubuhnya yang masih utuh dan menatap sekelilingnya, Anatha bernafas lega ia masih hidup dan kini dia berada di dalam kamarnya.

"Cuma mimpi." gumam Anatha bernafas lega.

BRAK!

Anatha berjengit kaget, namun sedetik kemudian ia menormalkan ekspresinya kembali.

"KAMU ITU YA, DASAR ANAK PELACUR GAK TAHU DIRI! BANGUN KAMU!" teriak pelaku pendobrakan pintu kamarnya.

Anatha tersenyum sinis, ia sungguh muak tinggal bersama keluarga baru ayahnya. Namun tak apa, sepertinya Anatha sudah kebal dengan semuanya, maklum sudah 5 tahun ia tinggal bersama keluarga baru ayahnya.

"HEH KENAPA MASIH BENGONG?! KAMU ITU PEREMPUAN, SEHARUSNYA—"

"Gue males, kan udah ada pembantu, dan gue gak suka disuruh-suruh." ucap Anatha lalu bangkit dan melangkah menuju kamar mandinya.

"KAMU—ARGH!"

BRAK!

"Ck, kenapa nasib gue gini amat." gumam Anatha yang kini sudah berada di bawah siraman shower.

"Bunda... Bawa aku pergi." gumam Anatha sambil memejamkan matanya.

Beberapa menit kemudian, Anatha sudah siap dengan pakaian casualnya, hari ini hari libur dan ia akan menghabiskan waktunya di rumah sakit untuk menjenguk saudaranya yang mulai beberapa bulan yang lalu tinggal di rumah sakit.

Saat akan menuruni anak tangga, Anatha dikejutkan dengan ayahnya dan ibu tirinya melakukan ehem-ehem di sofa ruang keluarga. Anatha menahan emosinya agar tidak meledak, sejujurnya hati Anatha sakit karna setiap hari ia dan setiap saat selalu disuguhkan pemandangan yang sangat menjijikkan baginya.

Sang ayah yang menyadari keberadaan putrinya langsung menyudahi kegiatannya dan beralih menghampiri Anatha yang ternyata sudah mulai melangkah kembali.

Srett

Bruak

Anatha meringis pelan saat dahinya terkantuk ujung nakas yang tajam. Ia menatap ayahnya santai dan datar, ini sudah menjadi makanannya sehari-hari sebelum memulai kegiatan. Terbukti banyak bekas luka di beberapa bagian tubuhnya.

Ibu tirinya membenarkan pakaiannya lalu tersenyum devil menatap Anatha yang tersiksa.

"Kamu... KAMU KENAPA SELALU BANDINGIN ISTRI SAYA DENGAN IBUMU HAH?!"