I always thank people who have taken the time to press the vote button... always healthy y'all😊😉
Pesan : MAKASIH BANYAK YAA YANG UDAH SPAM VOTEE^^ aa makasih banyakkkk:)
Happy Reading 📖
Ardhan melangkah santai memasuki rumahnya, keputusannya untuk meninggalkan Ghea yang sangat lama keluar dari pusat perbelanjaan itu ternyata tidak salah.Ia merasa bebas sekarang, ia merasa sangat risih dan merasa tidak aman jika berada di dekat Ghea entah mengapa.
"Anak bunda udah pulang?" celetukan seorang wanita muda bergaris wajah lembut itu menyambut Ardhan yang berdecak saat wanita yang melahirkannya itu mendekatinya.
"Nak... " panggil Luna saat Ardhan hanya melewatinya saja tanpa membalas sapaanya.
Hati Luna berdenyut sakit melihat anak semata wayangnya dari suami yang ia cintainya itu mengacuhkan dirinya. Namun rasa sakit itu tak bertahan lama kalau ada seorang anak kecil yang memeluk kakinya dari bawah, Luna tersenyum hangat kala anak dari suami keduanya itu memeluknya.
"Babang dhan jahat ya unda? Unda jadi nangis gini, huh kalau aja tubuh angit besar kaya babang, akan angit pukul wajah babang biar nggak bikin unda nangis lagi." celoteh anak kecil itu panjang lebar membuat Luna tersenyum gemas pada anak tengahnya itu.
"Engga kok, babang lagi cape aja, makanya jadi gitu. Udah yuk belajar sama unda, ada PR kan?" ucap Luna kepada Langit anak kedua Luna yang berusia 7 tahun.
"Unda, kalau babang bikin unda nangis bilang sama angit oke?" ucap Langit saat berada di gendongan Luna, kemudian Luna mengangguk saja sambil tersenyum.
"Dek vivi udah ngerjain PR belum?" tanya Luna pada Langit.
Langit mengerucutkan bibirnya.
"Kata vivi, angit gaboleh ganggu tidur dia, kalau engga nanti angit dimakan sama vivi." ucap Langit dengan nada yang membuat Luna semakin dibuat gemas oleh anaknya itu.
Langit adalah kembaran Vivi yang baru saja datang tadi siang dari rumah paman dan bibinya di bandung.
"Yaudah, Langit ngerjain PR sama bunda aja ya." ucap Luna lembut.
Langit pun membuat gerakan hormat, "SIAP BUNDA!"
Luna tersenyum lalu mengusap kepala anak laki-lakinya lembut.
"Anak bunda pinter."
Ardhan menatap miris bunda nya saat memberikan perhatian kepada adiknya, dulu sebelum ada mereka, Ardhan lah yang diberikan perhatian penuh oleh kedua orangtuanya.
Ardhan mengepalkan tangannya, wajahnya memerah, dan matanya berair.
"Jingan, gue itu cowok, gaboleh nangis!" tekan Ardhan saat matanya akan mengeluarkan air mata.
"Ayah... Aku mau nyusul ayah."
Sangat jarang seorang anak laki-laki dan ayahnya dekat, bahkan kedekatan Ardhan dan ayahnya bisa dibilang seperti kedekatan dengan seorang ibu. Ardhan dan ibunya memang dekat namun tak sedekat Ardhan dan ayahnya.
Ardhan dan ayahnya pernah tinggal berdua saja tanpa Luna yang pergi kerumah orangtuanya di Korea Selatan selama 3 tahun. Dan selama 3 tahun itu Ardhan dan ayahnya menghabiskan waktu bersama.
Hingga pada tahun ke 3,dimana seharusnya Luna pulang untuk menemui keluarganya, namun Luna tidak pulang. Ardhan mencoba menghubungi ibunya itu namun tidak ada balasan, nomor ibunya itu tidak bisa dihubungi.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANATHA [Hiatus]
Fantasy[ Don't Copy My Story-!!! ] #itsmyfantasyseries01_ Note : Alur masih berantakan, akan direvisi setelah tamat terimakasih 🙏 Anatha Thearsya Miwazaka, gadis dingin,cuek, dan tak peduli sekitar. Anatha, gadis dengan segala kesakitan mental, fisik, ma...