34

1.9K 296 8
                                    


Happy Reading 📖

Anatha saat ini sedang berada di ruang tamu yang kelewat megah di mansion Gavin, ia sedang menunggu Gavin yang sedang berganti pakaian di kamarnya.

"Wow." Anatha bergumam sambil menatap interior mewah disetiap sudut mansion.

"Eh ada anak cantik... "

Suara itu?

Anatha langsung menoleh dan mendapati wajah seorang wanita paruh baya yang tersenyum kearahnya, Anatha diam mematung, ia kaget tentu saja!

Wanita itu...

ADALAH ORANGTUA PASIEN YANG IA BERI GINJALNYA DULU!

Ternyata dunia memang sempit ya? Wahh Anatha tak menyangka akan bertemu dengan wanita itu, eh siapa wanita itu? Apa hubungannya dengan Gavin? Mengapa dia berada di mansion Gavin?

"Bundaa, abang kok molor di kasur adek sih?" terdengar suara yang sangat Anatha kenali, Gavin. Lelaki itu cemberut layaknya anak kecil, ia jadi gemes sendiri. Dan apa tadi? Bunda? Ah Anatha sudah mengerti sekarang.

"Yaampun adek, ada tamu loh? Jangan kayak gitu ah ekspresi nya!" bunda Gavin mendelik kearah anak bungsunya lalu melirik Anatha yang kini tersenyum tipis.

"Oh iya ada Anatha." ujar Gavin santai lalu duduk di dekat Anatha.

Bunda Gavin ikut duduk dan langsung memandangi wajah Anatha dengan tatapan kagum, ia tersenyum geli saat menangkap ekspresi Anatha yang gugup karna ia tatap.

"Nama gadis cantik ini Anatha ya?" Anatha spontan menatap wanita itu lalu mengangguk gagu.

"Ah bunda jadi keinget sama orang yang dulu donorin ginjal buat kakak kamu vin."

Deg!

Gak tau kenapa Anatha merasa terpanggil?

"Beda kali bun, dia Anatha temen Gavin disekolah, dia juga habis pulih dari komanya."

Bunda Gavin menatap Anatha dengan tatapan tak enak, namun Anatha tersenyum menenangkan.

"Maaf ya Anatha, bunda lagi kangen aja sama gadis itu." Bunda Gavin tersenyum sendu.

Ah Anatha terenyuh mendengarnya, ada juga yang merindukannya, oh iya... Bagaimana kabar keluarga aslinya? Pasti mereka sangat bahagia karna ia tak lagi membebani mereka bukan? Haha, Anatha tersenyum miris.

Diam-diam Gavin melirik Anatha yang diam, ia tersenyum tipis, Gavin kemudian menepuk pundak Anatha yang membuat gadis itu tersadar kemudian menatap bunda Gavin dengan tatapan ramahnya.

"Iya bunda, gapapa." Anatha tersenyum kalem.

"Oh iya, anak cantik udah makan belum?"

"Ud—"

"Belum." sahut Gavin cepat membuat Anatha menghela nafas menatap Gavin sebal, ia jadi merepotkan keluarga Gavin kan, ah sudahlah.

"Yaudah kita ke dapur yuk! Kita buat masakan, em sebelumnya apa nak Natha bisa memasak?"

Anatha langsung berdiri dan tersenyum senang.

"Tentu bisa tante." ucap Anatha riang dan antusias.

"Bunda, panggil tante dengan panggilan bunda okay?"

Anatha tersenyum. "Okay bunda! Ayo kita memasak?"

Melihat respon Anatha yang antusias itu membuat senyuman bunda Gavin mengembang keatas, dengan lembut wanita paruh baya itu menarik tangan Anatha dan meninggalkan Gavin seorang diri.

ANATHA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang