08

8.5K 1K 35
                                    

Hai. . .

Selamat membaca:)

MOBIL keluaran terbaru milik Ananta melaju membelah ibukota Jakarta. Ananta memijat keningnya yang berdenyut nyeri, sedangkan Anatha diam memandangi pemandangan luar.

"Kak, lo beneran tulus sayang sama gue kan? Gak kaya dua orang idiot itu?" tanya Anatha memecah keheningan.

Tepat saat mobil berhenti di lampu merah, Ananta menatap adiknya disampingnya, ia menatap adiknya dalam, Anatha tertegun ditempat.

"Lo gak percaya sama gue, hm?" tanya Ananta lembut.

Anatha tersenyum gugup, "Gak gitu.. Eumm gimana ya.. "

"Huft.. Iya gue tau, lo ragu sama gue... Tapi dek, gue tulus sama lo, lo itu kembaran gue, kita ditakdirkan lahir barengan di rahim yang sama, gue sayang banget sama lo tha." ucap Ananta tulus.

Anatha tersenyum lembut.

"Gue harap begitu terus sampai akhir hayat kita ya kak." ucap Anatha.

"Panggil gue abang dong biar kaya temen gue, adiknya manggil dia abang." ucap Ananta, bibirnya mencebik lucu. Anatha melihat ekspresi kakaknya itu terkekeh gemas.

"Iya deh kak-eh abang haha." ucap Anatha, Ananta terkekeh lalu mengacak rambut Anatha pelan.

Mobil Ananta pun sudah melaju kembali, kini mereka dilanda keheningan, Ananta yang fokus menyetir sedangkan Anatha fokus bermain HP.

"Bang, gue punya ig gak?" tanya Anatha yang masih fokus pada HPnya.

Ananta menoleh sekilas pada Anatha, "Em punya, kenapa emang?"

"Password ig gue lo tau gak? Terus ussernamenya apa? Gue gak tau." ucap Anatha menatap Ananta melas.

"Ya gue gak tau lah, ini juga kali pertama gue akur sama lo, dulu-dulu sebelum lo amnesia gue masih benci sama lo." ceplos Ananta, menyadari kata-katanya Ananta berdecak lalu melirik kearah Anatha yang menatapnya memincing.

"Lo pernah benci gue juga ya ternyata... Emang kesalahan gue apa sih? Dan kenapa setelah gue amnesia lo udah gak benci sama gue?" tanya Anatha beruntun, Ananta memijat keningnya pusing.

"Ceritanya panjang, mama sama papa juga pernah benci sama lo, dan kalau lo minta gue jelasin sekarang waktunya nggak cukup, gue janji bakalan ceritain tapi nggak dalam waktu dekat ini, oke manis?" ucap Ananta yang sudah menghentikan mobilnya di parkiran khusus.

Anatha tersenyum lalu mengangguk, kemudian ia mengeratkan kedua tali tasnya di pundaknya. Setelah itu ia mencium pipi Ananta dan berhasil membuat pemuda itu mematung, melihat itu Anatha terkekeh geli lalu keluar mobil.

Banyak siswa-siswi yang menatapnya penuh tanda tanya, sedangkan yang ditatap hanya tersenyum biasa. Setelah Ananta turun, Anatha menoleh menatap kembarannya yang sangat bergaya itu.

"Gausah banyak gaya deh, ayo anterin gue ke kelas!" ucap Anatha menatap Ananta kesal.

Ananta yang sudah berada di samping Anatha berdecak kesal, ia sedang tebar pesona, siapa tau ada yang nyantol jadi pacar ke- 4 nya yekan. Ananta sedang belajar menjadi playboy atas ajaran sahabatnya.

ANATHA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang