35

2.4K 372 21
                                    

Spesial 100k+ readers nih aku double up:)

Jangan lupa vote yaaa, terimakasih 💕

Happy Reading 📖

______________________

"Kamu tau transmigrasi?" tanya seseorang di sebelah Anatha yang entah sejak kapan ada disana.

"Anda siapa?" tanya Anatha takut namun rautnya masih datar.

Seorang nenek-nenek itu terkekeh.

"Kamu tidak perlu tau siapa aku, kamu tau transmigrasi kan?"

"Perpindahan penduduk—"

"Tentu saja bukan itu, bodoh!" sentak nenek tua itu membuat Anatha melotot.

Ucapan Anatha tidak salah kan?

"Transmigrasi itu perpindahan jiwa! Gitu aja gak tau, dasar anak muda!" sentak nenek itu.

Eh kok ngegas?

"Tapi di materi buku ips, transmigrasi itu—"

"Yayaya terserah kamu ajalah! Tapi kamu percaya perpindahan jiwa itu?" potong nenek itu.

"Tentu saja tidak, mustahil!" ucap Anatha yakin.

"Kalau kau mengalaminya sendiri jangan nangis ya sis." ucap nenek itu gaul, Anatha mengerutkan keningnya.

"Maksud—"

"Eh itu dicariin!" 

Baca kembali chap 01 kalau lupaᐛ
_____________________


Perbincangan dengan seorang nenek tua saat ia masih menjadi Anatha Thearsya itu masih terekam jelas di memori jiwa aslinya, ia menatap nenek itu dengan pandangan kosong.

Nenek tua itu menyeruput tehnya sebelum berbicara.

"Ahh segernya, jadi gimana sis? Ngeremehin saya ya kamu?" nenek tua itu tersenyum miring.

Anatha masih terdiam, sedangkan Gavin pun hanya menyimak, ia tahu semuanya karna diberitahu langsung oleh neneknya, awalnya Gavin tak percaya namun saat mendengar gosip bahwa Anatha yang dulunya suka membully kini menjadi baik hati bahkan rela meminta maaf pada korbannya dulu Gavin menjadi percaya.

Gavin bukan menyukai fisik Anatha, melainkan hatinya, jiwa seorang Anatha Thearsya memiliki hati yang lembut, walaupun galak dan terkadang dingin, Anatha memiliki hati yang lembut.

"J-jangan bilang anda yang memindahkan jiwa s-saya?"

Nenek tua itu mengerutkan keningnya lalu mengangguk santai.

"Ya saya. Pemilik raga itu sendiri yang memintanya, karna tujuannya sangatlah baik maka saya iyakan, dan kamu orang yang terpilih."

Saat Anatha akan berbicara, nenek itu menyelanya.

"Kalau kamu tanya kenapa saya ngelakuin ini, karna saya mempunyai prinsip, saya akan membantu selagi itu baik untuk ketenangan roh, Nasyara... Rohnya tidak akan pernah bisa kembali lagi ke raganya dan kamu harapan satu-satunya dia untuk memecahkan masalah keluarganya."

ANATHA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang