ANATHA [Hiatus]

11

Haiiii-!!!

Jangan lupa vote nya ya;)

Selamat membacaa :)

💌

Ardhan menatap datar perempuan yang terbaring diatas ranjang UKS itu. Ia tak mempercayai jika gadis itu hilang ingatan, setelah banyaknya sandiwara yang gadis itu buat, membuatnya tidak bisa mempercayai gadis itu dengan mudah.

Ardhan menyeringai, dirinya mempunyai suatu rencana yang tak terduga.

Cklek!

Terlihat Ara dan Ananta memasuki ruang UKS dan membuat Ardhan mengalihkan pandangannya dari Anatha.

"Ardhan? Ngapain?" tanya Ara yang membawa satu mangkok soto panas.

Sedangkan Ananta di belakang Ara membawa satu gelas teh hangat.

"Khawatir ya lo sama adek gue?" goda Ananta menatap Ardhan yang menatapnya tanpa ekspresi.

Ardhan berdecih.
"Gue? Khawatir sama dia? Gak akan pernah!" ucap Ardhan menatap Anatha sambil menyeringai.

Ananta menatap Ardhan tak suka.

"Yaudah sih, mending lo pergi aja, tuh pacar lo nangis, urus sana." ucap Ananta menaruh teh hangat diatas nakas.

Ardhan berdehem lalu pergi setelah melirik Anatha singkat.

Ara menaruh soto panas diatas nakas.
"Ta, ada yang aneh gak sih sama Ardhan?" tanya Ara.

Ananta menarik bangku lalu mendudukinya. "Hm iya, mungkin?" ucap Ananta membuat Ara mendengkus.

Mata Anatha pun kini terbuka, membuat kedua orang yang dilanda keheningan itu heboh.

"Thaaa, Nath! Inget gue kan? Gue abang ganteng lo! Lo gak ilang ingatan lagi kan?" ucap Ananta bertubi-tubi, Ara menatapnya datar.

"Plis lah ta, dia baru aja bangun jangan ditanyai macem-macem." ucap Ara memutar bola mata jengah.

Sedangkan Anatha menatap keduanya dalam diam, kepalanya sangat berat dan banyaknya memori yang tersalur ke dalam ingatannya membuatnya bingung sekaligus tertekan.

"Kalian... Ngapain?"

Ara dan Ananta menatap Anatha dengan mulut terbuka.

"L-lo masih nanya kita ngapain heh?!"

"Kita nungguin lo bangun lah anjir, astaghfirullah sabar gue."

Anatha menatap keduanya bergantian lalu terkekeh geli.

Ara mengerutkan keningnya heran.
"Apanya yang lucu tha?"

"Gatau kalian lucu aja gitu." ucap Anatha mengusap ujung matanya yang basah.

Ananta dan Ara kompak menghela nafas jengah, lagi-lagi Anatha terkikik melihat keduanya.

"Kayaknya kalian jodoh deh, kalau jodoh gue restuin beneran." ucap Anatha membuat Ananta dan Ara mendelik ke arah Anatha.