Happy Reading 📖
💌
Ara memutuskan untuk langsung pulang daripada menerima tawaran teman-temannya untuk ber shopping di mall.
Dan Ara kini sedang berjalan menyusuri trotoar, sesekali Ara menyapa orang yang berpapasan dengannya. Jika dilihat orang asing, maka bisa dipastikan mereka akan merasakan aura Ara yang sangat positif vibes.
Kini, Ara sudah hampir sampai dirumahnya, ia berjalan seorang diri,tak ada kendaraan berlalu lalang, didaerah situ terkenal sangat sepi dan rawan begal.
"KAK ARA!" Teriak seseorang dibelakang Ara, Ara pun membalikkan badannya dan kemudian senyumanya pun merekah.
"Haii!" balas Ara melambaikan tangannya.
Seseorang yang usianya satu tahun lebih muda dari Ara itu langsung berlari menghampiri Ara.
Ara merentangkan tangannya, jangan lupakan senyuman yang masih terukir sejak tadi. Namun, senyumannya perlahan hilang saat seseorang itu menabrak tubuhnya juga...
JLEB!
Seseorang itu menatap Ara dengan raut datar juga tersenyum miring, Ara menatap orang itu tak menyangka. Tubuh Ara melemas, kemudian tumbang diatas tanah. Orang itu menusukkan berkali-kali belati kearah perut Ara yang sudah berdarah-darah. Kemudian ia menghentikan perbuatannya lalu menatap Ara dengan nafas terengah-engah.
Ara memegang perutnya yang sudah terlumuri darah, Ara kembali menatap orang yang menatapnya tak bersalah itu kecewa.
"Ke-kenapa ha-harus aku?" ucap Ara terbata kemudian ia kehilangan kesadarannya.
Orang itu merogoh sakunya kemudian mempotret tubuh Ara yang berlumuran darah, setelah itu ia kirimkan ke nomor seseorang yang menyuruhnya.
Orang gila
/pict
Target keempat terbunuh
Nice
Read.Orang berhoodie hitam itu menatap tubuh Ara yang sudah mulai kaku itu menyesal, ia bahkan mengeluarkan air matanya, lalu kemudian ia mengusap air matanya kembali dan setelah itu ia melangkahi mayat Ara yang sudah terbujur kaku.
"Maaf, maaf, maaf."
***
Anatha menatap berbinar seblak yang kuahnya sangat merah, sangat menggiurkan! Anatha langsung menyeruput kuah seblak itu, saat kuah itu sudah masuk kedalam kerongkongannya, matanya membulat sempurna.
Anatha tak menyangka rasanya benar-benar diluar dugaan, dengan cepat ia menghabiskan seblak nya itu, ketiga sahabatnya pun menatapnya heran kemudian terkekeh bersama.
Seblak Anatha pun sudah ludes.
Lalu Anatha menatap ketiganya yang sibuk memakan seblak mereka masing-masing, ia pun membuang nafas lesu sambil menompang dagu dengan tangan kanannya, pandangannya mengarah ke arah pemandangan didepannya.
Banyak anak-anak, remaja, dan juga bahkan orang dewasa bermain di sekitar danau yang dangkal. Senyum Anatha merekah saat melihat sepasang kakak beradik sedang bermain bersama, jangan lupakan tawa bahagia mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANATHA [Hiatus]
Fantasía[ Don't Copy My Story-!!! ] #itsmyfantasyseries01_ Note : Alur masih berantakan, akan direvisi setelah tamat terimakasih 🙏 Anatha Thearsya Miwazaka, gadis dingin,cuek, dan tak peduli sekitar. Anatha, gadis dengan segala kesakitan mental, fisik, ma...