7

7.6K 580 22
                                    

Hello up yah. Thanks yang selalu kasih semangat😍.
Thanks buat yang setia nunggu.

Love dari aku😘

Rani mengerutkan keningnya bingung dengan tingkah Hiro.
Pria itu selalu datang ke toko kuenya. Selalu datang menjemput Kanza. Walau dirinya tidak enak nanti diomongin tetangga. Tapi Hiro pria yang keras kepala. Buktinya sekarang pria itu sedang memandang Kanza yang sedang asik bermain sepeda di luar.

"Ehem."

Hiro menatap terkejut pada Rani.

"Maaf mas. Uhm. Mungkin ini agak tak enak. Tapi tingkah mas nanti bisa membuat saya salah paham."

"Salah paham seperti apa?"

Ditatap mendalam seperti itu membuat Rani agak canggung. Bagaimanapun Hiro dulu dan sampai sekarang masih dihatinya. Rani menggeleng pelan, mengusir pemikiran jeleknya. Hiro sudah beristri, bagaimana jika dia diposisi wanita itu pasti terluka. Ia tidak ingin egois. Walau Kanza butuh sosok ayah, tapi pemikiran itu salah. Ia juga wanita. Sesama wanita tidak boleh menyakitikan. Sesama wanita tidak boleh merusak kebahagian wanita lain. Jika memang rasa itu ada, harus dibuang jauh-jauh.

"Mas, terlalu memperhatikan Kanza. Aku merasa tak enak."

Hiro yang sedari tadi menatapku, kembali menatap Kanza.

"Seandainya papa Kanza datang kembali. Apa yang akan kamu lakukan?"

Hiro kembali menatap Rani dalam.
Rani membuang wajahnya menatap puteri kecilnya.

"Semua tergantung Kanza. Mungkin Kanza yang lebih membutuhkan pengakuannya."

Hiro tertegun mendengar kalimat Rani. Apa selama ini Kanza menderita.

"Sebaiknya mas Hiro segera pulang. Maaf mas, aku tidak enak dengan omongan tetangga."

Hiro membuang nafasnya kasar. Lalu pamit pergi.

"Kanza saya pulang yah."

Kanza acuh memilih mengayunkan sepedanya pergi. Baginya pria itu kejam. Waktu itu mendorongnya dengan kasar. Ia benci pria itu.

*
Rani menatap kepergian Hiro, entahlah apa mau pria itu. Jika terus begini dirinya bisa jadi bahan gosip. Dirinya tidak bersuami. Bagi masyarakat disini, bisa jadih tabuh jika ada pria yang bukan mahramnya datang berlama-lama. Apa lagi jika pria itu sudah beristri, bisa jadi fitnah.

Setelah kepergian Hiro Rani kembali melakukan aktivitasnya menjaga toko kue. Hari ini Briona izin seprtinya ada hal penting yang dilakukan gadis cantik itu.

Rani tersenyum menyapa pelanggan yang datang, tapi senyumnya hilang ketika yang datang adalah wanita itu.

Wajah cantik dengan baju modisnya membuat perbandingan yang begitu besar antara dirinya dan istri mas Hiro.
Tentu sajah selera mas Hiro adalah wanita cantik macam ini. Bukan dirinya yang jelek.

"Siapa kamu sebenarnya?"

Rani mengerutkan keningnya.

"Saya Rani mbak."

Dian menatap sinis Rani.
"Maksud saya, kamu siapanya Hiro? Kenapa dia sering datang menemui kamu. Jangan jadi pelakor rumah tangga saya."

Rani membelakan matanya, menjadi pelakor. Melihat Dian, istri mas Hiro yang memakinya didepan beberapa pelanggan yang datang, membuat Rani malu dan kesal.

"Maaf yah mbak. Tanya sajah sama suami situ, kenapa sering datang. Saya kira karena anak saya temannya anak anda. Makanya mas Hiro sering bawa Melodi kesini."

Hate And Love(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang