16

7.2K 577 31
                                    

Jangan lupa nabung ya, bagi yang mau beli buku ISTRI NDESO SANG DOKTER.

coba bacanya sambil dengar lagu 'Cinta tak mungkin berhenti' yang nyanyinya cewe. Yakin bakal nangis. soalnya aku sampai nangis, wkwk

Rani menatap syok Hiro yang juga Syok menatap Rani.

"Kalian semua, kenapa diam?"

Rani menunjuk mereka satu-persatu. Matanya menatap marah Hiro yang hanya diam. Pria ini telah menipu dirinya selama ini. Dirinya dipermainkan.

"Maaf, aku-"

"Kamu perkosa aku lalu sembunyi begitu saja?" Rani tertawa, tawa kecewa yang ia keluarkan. Air matanya yang sedari tertahan tumpah seiiring tawanya.

Pria ini begitu hebat, pantas saja mas Saga membencinya, pria ini bajingan, bukan hanya bajingan pria ini iblis.

"Bahkan waktu itu kau tahu aku mencintaimu?"

Rani terkekeh pelan lalu menghapus air matanya. Dirinya dipermainkan.

"Tidak seperti itu, wak-"

Rani mengengkat sebelah tangannya menghentikan kalimat selanjutnya yang akan Hiro ucapkan.

"Jadi kamu mendekati aku dan Kanza hanya karena ingin jantung Kanza untuk Melodi?"

Rani memegang dadanya, sesak terasa, nafasnya tercekat. Udara begitu sulit masuk keparu-parunya.

"Kamu perkosa aku dan pura-pura nggak tahu selama ini?" Rani mendekat menarik baju depan Hiro frustasi. Ia harap semua ini hanya mimpi, mimpi tidurnya yang menakutkan.

"Maaf."

Rani masih menatap kedua bola mata Hiro yang tampak tenang. Dua bola mata Rani sudah berair, benar faktanya hidupnya hancur karena pria ini. Dua tangan yang mencengkram baju Hiro lemas seketika.

"Kanza adalah kesalahan yang tidak seharusnya hadir. Kamu tahu, hadirnya Kanza hanya menjadi aib dan akan merusak reputasi keluarga ini."

Rani menutup mulutnya tak percaya dengan kalimat wanita tua di depannya ini. Kanzanya aib?

"Jadi kalian ingin memanfaatkan puteri saya? Kamu pikir puteri saya binatang?"

"Siapa anda sampai mengatakan puteri saya aib? Saya pertaruhkan nyawa saya untuk melahirkan Kanza. KAU WANITA TUA BAU TANAH YANG BERHATI IBLIS."

"Cuihh." Rani meludahi mama Hiro, tidak baginya itu kurang, ia ingin membunuh wanita ini sekarang juga. Wanita tua ini harus diberi pelajaran. Jika saja Hiro tidak menariknya menjauh. Siapa mereka berani mengatai dan ingin mengambil jantung puterinya.

"Dimas, bawa ibu pergi." Perintah Hiro pada asistennya. Dirinya tidak ingin ibunya menyakiti Rani.

"Rani please, dengar penjelasan aku." Rani menghempaskan tangan Hiro yang sedari tadi menariknya.

"Plaaak."

Dian yang berada di belakang sana menutup mulutnya, Rani berani meludahi mama mantunya, dan sekarang menampar Hiro. Tapi bukankah bagus Rani membenci Hiro. Walau ia khawatir jika Rani akan merebut Hiro dengan alasan Kanza. Tapi sepertinya Rani bukan tipe wanita yang ingin dimadu.

Rani menatap jijik pria dihadapannya ini. Pria bajingan yang merusak masa depannya, pria bajingan yang merusak hidup puterinya. Apa pria ini tidak tahu, puterinya sangat menderita? Rani menatap marah dan benci, Hiro tidak bisa dimaafkan.

"Kamu pikir aku bodoh? Kamu ingin memanfaatkan puteri saya untuk anak kamu yang sakit itu?"

"Hentikan Rani, itu tidak seperti yang kamu pikirkan."

Hate And Love(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang