Info buat para pembaca😘
NIKAH DADAKAN Updatenya nanti setelah aku nyelesain cerita Rani dan Hiro dulu yah.
Dan pastinya setelah Istri Ndeso Sang dokter terbit😍
Jangan lupa vote and commennya.Rani menatap dalam dua mata Hiro. Ia tidak ingin semua yang ia pikirkan jadi kenyataan. Tidak mungkin mas Hiro pria jahat yang telah memperkosanya. Ia tahu betul mas Hiro menyukai Ningrum, tidak mungkin malam itu.
"Apa-apaan ini?"
Rani membalikkan tubuhnya, di belakangnya Dian menatap tajam dan sinis dirinya.
"Siapa yang papanya Kanza?" Dian menatap dua orang di hadapannya ini bergantian.
"Odi yang pengen papa jadiin Kanza anaknya. Odi kasihan Kanza diejek terus gak punya papa."
Melodi yang dari tadi duduk diam di kursi rodanya, mulai mengeluarkan suara.
Rani yang mendengar pengakuan Melodi berjongkok di depan kursi roda Melodi yang di dorong ibunya.
"Melodi sangat cantik dan baik. Tapi jangan kayak gitu yah. Jangan jadiin papa Melodi papa Kanza."
Rani mengelus rambut Melodi dengan sayang.
Ia tidak ingin hal seperti ini merusak hubungan orangtua Melodi. Apa lagi dengan tabiat Dian yang keras. Dirinya tidak ingin jadi bulan-bulanan Dian. Cukup ia dipermalukan waktu itu. Ia tidak ingin Dian makin memojokinya."Jangan sentuh puteri saya. Kamukan yang minta anak saya. Ngaku kamu, saya sarankan kamu segera bersuami. Jangan usik keluarga kami."
Rani membeku. Semuanya makin rumit. Tidak ia tidak ingin semua ini.
"Kamu benar-benar jalang."
Rani menatap marah pada Dian yang terus memojokkannya.
"Dian. Jangan buat masalah lagi."
Dian mendorong kursi roda Melodi dan membawa gadis kecil itu pergi, lalu menatap sinis ke arah Rani.
Rani membuang nafasnya kasar.
"Maaf atas-"
"Saya harap mas Hiro mengerti akan keadaan saya dan puteri saya. Kami sudah cukup menderita. Tolong jangan ganggu hidup kami."
Rani menatap Hiro marah. Mati-matian ia menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak. Semua gara-gara pria ini.
Rani melangkah pergi tampa menunggu kalimat dari bibir Hiro.
Hidupnya dan puterinya sudah susah. Apa lagi dirinya yang tidak bersuami, pasti orang akan berpikir jika ia yang meracuni pikiran anak kecil ini, dan akan merebut mas Hiro. Seberapa lama pohon besar itu akan kokoh berdiri, seberapa lama ia akan bertahan dengan semua siksa batin ini.*
"Kok bawa boneka?"
Kanza menatap boneka hello kity dan pria yang juga tersenyum menatapnya."Kenapa? Aza pasti sukakan?" Rega tersenyum walau Kanza menatapnya masam.
Rani yang baru datang terkekeh melihat puterinya dan Rega yang sedang adu mulut. Remaja SMP yang sedang bersama Kanza itu irit bicara, tapi bersama Kanza ia sangat cerewet. Entahlah pribadi seseorang siapa yang tahu.
Ia tahu betul puterinya tidak suka boneka. Kamarnya memang penuh boneka, tapi semua itu karena paksaannya. Dengan ancaman tidak akan main keluar lagi kalau nggak ikutin.
Rani tersenyum sendirian. Seperti obat, itulah Kanzanya. Tidak masalah jika beban yang ia pikul makin banyak. Kanzanya bisa membuat ia tertawa walau hanya dengan mengingat kembali tingkah puterinya."Sekali-kali harus main boneka. Jangan manjat pohon tetangga mulu."
Rega terkekeh mengingat pertama kali mengenal gadis kecil ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate And Love(END)
RomansaAku dan segala kenangan di kota metropolitan. Segala pergaulan anak muda. Membawaku pada rumah kecil di kota ini. Dengan pelitaku yang cantik. Buah hatiku yang hadir tanpa sosok ayah. Tentu saja sampai detik ini aku sendiri tidak tahu siapa ayah bay...