SPECIAL CHAPTER

5.1K 257 28
                                    

Hasil dari pertemuan Naruto dan Jiraiya mendapat angin baik. Tetua berusia ratusan tahun itu setuju untuk menjadikan Naruto sebagai muridnya.

"Tuan, Kaisar memberi surat izin bagi kita untuk kembali ke barak," ucap Banzou sembari menyerahkan gulungan kecil. Sasuke saat ini tengah sibuk memilah surat kemiliteran, hanya bergumam untuk menjawab.

"Naruto dan tetua tabib akan pergi melakukan kultivasi kan?" tanya Sasuke.

"Menjawab. Benar tuan,"

Sasuke mengangguk dan melakukan gerakan tangan kecil, setelah itu, ada awan putih mengambang, dan membentuk sosok Sasuke lain.

"Berjaga disekitar paviliun bulan dingin, jangan sampai ada orang asing yang masuk ke dalamnya." Ucap Sasuke pada bayangannya. Setelahnya, bunshin itu menghilang dalam sekejap.

"Kita kembali ke barak nanti malam."

"Ya, tuanku."

Sasuke kembali ke kamp setelah sekian lama tertahan di Kekaisaran, setelah sampai, ia disambut dengan hormat seribu prajurit yang ada dibawah tangannya, seluruhnya tunduk pada perintah Sasuke.

"Orochimaru," panggil Sasuke pada sosok berkulit putih pucat, ia melirik, dan iris sempit bagai ular itu berkilat.

"Selamat datang kembali, Jenderal," jawabnya.

"Bagaimana dengan perbatasan?" tanya Sasuke. Perang itu masih bertahan setelah beberapa tahun, perebutan wilayah yang kaya akan sumber daya, membuat perbatasan menjadi zona paling rawan.

"Untuk saat ini, kedua kerajaan masih melakukan gencatan senjata, tidak ada yang bisa memprediksi, kapan perang baru pecah, saat ini, kita hanya bisa mengirimkan seratus prajurit untuk menjaga kedua wilayah," Sasuke mengangguk paham, bersamaan dengan seseorang yang masuk dengan terburu.

"Jenderal ... jenderal, surat Kekaisaran tiba."

"Apakah Yang Mulia Kaisar lupa mengatakan sesuatu? surat tiba begitu cepat." Orochimaru mendekat dan melihat Sasuke yang membuka gulungan kecil itu, didalamnya berisi kalimat, bahwa tahanan penjara Kekaisaran, melarikan diri pagi ini.

"Mengejutkan, masih ada yang berani berulah di depan mata Jenderal," komentar Orochimaru, sedangkan Sasuke hanya menghela nafas, dan menutup gulungan itu kembali.

"Aku tau ini semua akan terjadi, tahanan itu agak aneh sejak aku membawanya ke sel. Dia tidak bicara, bahkan setelah aku melakukan teknik penyiksaan, dan tubuhnya memiliki aura iblis yang samar."

"Menurut Jenderal, dia iblis?" tanya Orochimaru.

"Hanya dugaan sementara," Sasuke berjalan menuju tenda miliknya, dan Orochimaru mengikuti di belakang. Sasuke duduk di atas meja rendah, dan Orochimaru mengikuti.

"Jika tebakanku benar, iblis itu akan segera mendatangi kamp, entah dia menyamar menjadi salah satu prajurit, atau menjadi pengungsi." tandas Sasuke.

"Apa yang membuat Jenderal yakin?" tanya Orochimaru.

"Karena dia mengincar apa yang kumiliki."

Sasuke akhirnya hanya membiarkan masalah ini berlalu, ia sekarang tengah disibukkan oleh urusan barak, dan persiapan rencana jika perang pecah kembali.

"Jenderal, pagi hari ini, kerajaan seberang dikirim barang tak dikenal didepan pintu gerbang," ucap Orochimaru saat Sasuke sedang membersihkan kudanya.

"Apa itu?" tanya Sasuke yang tidak berbalik.

"Kain hitam beraroma kayu cendana."

Tangan Sasuke yang mengusap badan kuda, berhenti sejenak. Kayu cendana adalah salah satu elemen langka dan mahal. Jadi, banyak yang mempertaruhkan uang mereka demi barang ini, namun yang paling mengerikan, cendana juga digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan bangsa iblis, dan mengirim sesuatu beraroma cendana didepan rumah orang lain, bisa dikatakan si pengirim juga menaruh kesialan ditempat itu.

"Apa yang terjadi selanjutnya?" tanya Sasuke.

"Apa lagi? Kerajaan seberang marah dan mengepung sebagian prajurit kerajaan pesisir tadi malam. Di pagi hari, Raja kerajaan pesisir terkejut melihat tiga puluh kepala tanpa badan yang digantung di depan gerbangnya."

Sasuke berhenti dari aktivitasnya dan menoleh kali ini.

"Ada pergerakan lagi dari dua kerajaan itu?"

"Kali ini belum, Jenderal. Namun, mungkin akan terjadi perang yang lebih besar daripada yang sudah lalu."

Dengan jubah hitam yang diterpa angin, Sasuke memandang dua kerajaan yang masih belum mempunyai pergerakan serius, ia masih bisa melihat dua prajurit dari kerajaan pesisir, mondar-mandir disekitar posnya, jauh diseberang sana.

Ada satu hal yang ia miliki, Sasuke bisa melihat dengan sangat jelas di jarak paling jauh, ia juga bisa memanipulasi waktu dan tempat dengan bantuan mata merah sharingan miliknya.

Jenis mata ini adalah kekuatan unik yang hanya dimiliki oleh klan Uchiha, menyebabkan klannya menjadi salah satu keluarga elite di dataran Jepang.

Sasuke mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia berniat berburu hewan liar juga, untuk membantu kondisi dapur barak jika perang pecah, Sasuke sendiri sudah membawa seperangkat alat panah di belakang punggungnya.

Ia turun ke sekitar lembah, biasanya, ada beberapa rusa yang akan minum disekitar danau, ia berkeliling sebentar, dan menemukan rusa dewasa yang tengah tertidur.

Sasuke berjalan sangat hati-hati, karena sensorik hewan ini kuat. Ia mengeluarkan anak panahnya dan bersiap untuk menembak.

Setelahnya, ada suara desingan halus, dan suara rusa yang kesakitan, setengah sekarat. Sasuke keluar dari persembunyiannya, dan mendekati buruannya, hewan itu mati seketika, karena Sasuke memanah tepat di jantungnya. Ia lalu mengeluarkan kantong ruangnya, dan memasukkan rusa besar itu ke dalam.

Sasuke berbalik dan berjalan ke sekitar lagi, lalu tak lama, ada suara gemerisik di sekitar padang rumput, Sasuke menebak mungkin itu kelinci, ia mempersiapkan anak panahnya lagi, dan mengaktifkan sharingannya untuk melihat lebih jelas. Namun ternyata, itu bukanlah hewan, melainkan manusia. Seorang gadis yang sedang sekarat.

Sasuke menurunkan penjagaannya dan mendekat untuk melihat, itu seorang gadis muda yang pingsan di tengah padang rumput, Sasuke hanya bisa mengeryitkan dahi, tidak mengerti kenapa ada manusia ditengah-tengah hutan belantara ini.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Sasuke berbalik untuk melihat darimana suara ini berasal, itu juga seorang gadis, namun memakai pakaian pelayan yang membawa satu tabung bambu berisi air.

"Dia majikanmu?" tanya Sasuke tak acuh.

"Ya, apa yang ingin tuan lakukan padanya?"

Sasuke tak menjawab, dan berjongkok.

"Kenapa dia?"

Pelayan itu agaknya masih ragu untuk menjawab, dan Sasuke bukan tipe pria yang sabar.

"Jika tidak mau bantuan, aku tidak akan memaksa, toh majikanmu ini akan mati satu jam ke depan." Ucap Sasuke dingin. Barulah pelayan itu dengan panik berlari dan memegang ujung jubah Sasuke.

"Tolong bantu hambamu ini, putriku melarikan diri dari tempat tinggalnya, dan dia tadi memakan buah beracun yang ia temukan disekitar sini."

Sasuke membiarkan pelayan itu menyingkirkan tangannya dari jubah, lalu memeriksa nadi gadis yang pingsan ini.

"Dia memang keracunan. Tapi aku tidak bawa banyak penawar."

"Lalu putriku bagaimana? Tuan tolong, budak ini akan membayar berapapun harganya, tapi tolong selamatkan putriku."

Sasuke berpikir sejenak, lalu berdiri dengan badan lurus.

"Angkat dia, ikuti aku ke barak. Aku akan mencoba menyelamatkannya."

03/07/2021

-Lunarica-

MY PRINCE [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang