16

6.8K 872 51
                                    

Guys, yang lagi daring silakan belajar dulu ya. Utamakan pendidikan, nggak bakal lari kok storynya wkwk ... Oke😙

"Sejak kapan Pangeran ada disini?" tanya Naruto. Harusnya jika Sasuke datang, ia bisa merasakan energinya namun daritadi dia tidak bisa merasakannya.

"Baru saja." Jawab Sasuke, Naruto menyipitkan mata.

"Apa Pangeran bertemu seseorang ketika masuk ke paviliun?" jika tebakannya benar, Sasuke harusnya bertemu dengan Sakura.

"Tidak. Aku tidak bertemu siapapun."

"......"

"Ah, baiklah. Ayo ke depan." Ajak Naruto. Mereka bertiga akhirnya keluar dari paviliun dan duduk digazebo.

"Aku ingin membicarakan masalah tanaman bunga itu," ucap Sasuke setelah mereka duduk. Menma yang belum terbiasa dengan sosok Pangeran dingin itu langsung menyibukkan diri, memandangi kolam.

"Pangeran sudah menemukannya?" tanya Naruto.

"Aku tadi pagi bertemu Kaisar untuk meminjam ruang perpustakaan dan dia menyetujuinya. Jadi, kamu bisa pergi untuk melihat lihat." Naruto mengangguk paham.

"Apa tubuh Pangeran makin memburuk?" tanya Naruto setelah merasakan internal milik Sasuke tidak seimbang seperti biasa.

"Yah, begitulah. Apa kamu tidak punya cara untuk menekan racunnya?"

Percakapan mereka terhenti tatkala makanan sudah datang. Naruto segera memanggil Menma yang tengah berbicara sendiri dengan dua ikan dikolam.

"Aku tau caranya tapi, aku pikir cara ini tidak akan banyak mengubah apapun," jawab Naruto seusai mengisi piring Menma. Sasuke mengambil potongan daging dan meletakkannya di piring nasi Naruto dengan acuh.

"Apa?" tanya Sasuke sedangkan Naruto malah memandangi daging yang diberikan.

"Apa ini?" tanya Naruto sembari menunjuk piringnya.

"Aku ingin bersikap baik denganmu, jangan banyak berpikir dan jawab saja pertanyaanku."

"Baiklah. Apa Pangeran pernah melakukan mandi obat?" Sasuke menaikkan satu alisnya.

"Aku harus mandi obat?"

"Ya." Naruto memanggil Mei untuk mengambilkannya kuas dan kertas, setelah itu Naruto sibuk mencatat.

"Pangeran harus membelikanku semua yang ada di list ini," Sasuke mengambil kertas dari tangan Naruto dan dia tidak tau harus tertawa atau menangis. Tulisan itu rapi namun, tidak bisa terbaca.

(Biasa, tulisan dokter)

"Banzou." panggil Sasuke pada udara kosong tapi, dalam sekejap sosok Banzou telah berdiri di belakang Sasuke.

"Kumpulkan semua bahan yang ada disini." Ucap Sasuke, ia menyerahkan kertas dan Banzou meliriknya sebentar. Wajahnya yang selalu datar itu sedikit berkenyit ketika berusaha membacanya. Banzou menatap wajah Sasuke namun tuannya itu membalas tatapannya seperti, aku–juga–tidak–tau.

"Apa ada masalah?" tanya Naruto setelah memandang dua orang didepannya saling tatap dalam diam.

"Tidak, saya akan melakukannya sekarang." Setelah mengatakan itu, Banzou hilang dalam sekejap.

"Cepat selesaikan makanmu. Aku harus kembali melihat pesan dari militer."

Malam telah tiba. Naruto sudah berbaring di kasur sendiri. Sejak mereka pindah, Menma tidak pernah merengek manja seperti dulu. Naruto juga merasakannya, ia seperti orang tua yang sedang menghadapi fase anak dari balita ke dewasa.

MY PRINCE [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang