15

6.8K 883 23
                                    

Semua selir yang hadir menampakkan berbagai ekspresi. Mulai dari heran sampai biasa saja namun, hal itu tidak berlaku bagi Sakura, sang putri.

"Pangeranku, dia baru saja masuk ke dalam sistem selir mansion ini. Apa Pangeran yakin akan langsung menjadikannya selir samping?" tanya Sakura dengan hati hati, ia sebenarnya agak takut berbicara pada Sasuke karena mood lelaki itu bisa berubah ubah setiap detik.

"Tidak perlu menanyakan alasannya. Dia tidak akan mengikuti aturan selir tapi, tetap buat akomodasi untuknya seperti selir lain. Mengerti?" ucap Sasuke tidak ingin dibantah, terpaksa Sakura harus mengangguk tanpa tau ada apa sebenarnya dengan sosok selir baru itu.

Sasuke tidak lama, setelah sarapan ia pergi menemui Kaisar.

"Putri, bagaimana ini? Kenapa Pangeran seperti itu?"

"Apa selir baru ini sangat tidak memuaskan?"

"Ah benar, kemarin Putri bilang akan menemui selir itu, bagaimana?"

Pertanyaan itu membeo setelah Sasuke tidak kelihatan lagi. Sakura hanya menghela nafas berkali kali.

"Tadi malam Pangeran mengunjungi selir di paviliun bulan dingin lalu..." Sakura berhenti sebentar untuk mengingat kejadian semalam.

"Aku mendengar suara selir itu berbicara pada Pangeran. Seperti mereka sedang melakukan sesuatu."

"Apa mereka??" selir Ino menggerakkan alisnya naik turun.

"Aku tidak yakin. Bukankah Pangeran tidak pernah menyentuh kita? Kenapa tiba tiba ia jadi tertarik dengan selirnya yang laki laki itu?" jawab Sakura.

"Ah benar, aku dengar dia punya putra?" tanya selir Mei.

"Putri ini juga tidak tau. Aku akan mengunjungi tempatnya lagi untuk melihat lihat."

"Ayah, lihat ini," Menma menunjuk ke arah danau kecil dihalaman paviliun. Dua ikan tengah berenang, saling mengejar. Naruto datang dan melongok ke arah kolam. Air disini sangat jernih, bahkan kalian bisa melihat dasarnya dan permukaannya banyak ditumbuhi teratai.

"Jie," panggil Naruto pada pelayannya.

"Saya disini, tuan."

"Bawa Menma ke dalam dan mandikan dia." Ucap Naruto, Jie segera mengangguk dan membawa Menma lalu pandangan Naruto bergerak ke arah gerbang bulan di depan sana. Membawa Menma ke dalam hanyalah siasatnya, ia merasa diperhatikan dari kejauhan.

Naruto melangkah pelan sembari mengawasi gerak gerik orang yang mengintipnya. Ia berhenti sekitar sepuluh langkah dari gerbang.

"Jangan hanya berdiri disana. Aku bisa saja menganggapmu pencuri."

Lalu Naruto melihat seorang gadis dengan gaun terusan pink dan rambut disanggul tinggi keluar dari persembunyiannya.

"Siapa kamu?" tanya Naruto.

"Siapa? Kamu tidak tau siapa putri ini?" tanyanya balik dengan nada meninggi. Sejenak ingatan Naruto bergerak menuju malam festival kembang api, ia mengingat perempuan dengan gaya yang sama seperti didepannya saat ini.

"Putri tinggi," gumam Naruto, ia buru buru melakukan salam dengan mengepalkan tangan dan sedikit membungkuk.

"Jadi kamu adalah selir itu?" tanya Sakura dengan tatapan penuh penilaian, Naruto mengangguk.

"Putri ingin duduk dulu?" tanya Naruto.

"Hah. Duduk atau berdiri itu urusanku." Jawab Sakura dengan ketus, ia melambaikan lengannya dan masuk ke dalam. Ia tidak berhenti dan terus masuk hingga ke dalam rumah.

MY PRINCE [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang