Aku akan berhenti mencari dan berdiri disini denganmu
🚫[Warning] Part ini tidak direkomendasikan untuk 17 tahun kebawah. Silakan skip demi kenyamanan semuanya.
Naruto masuk ke dalam penginapan dan bertanya tentang kamar yang akan mereka pakai.
"Maaf tuan, kamar disini sangat penuh. Apa tidak masalah jika tuan dan pangeran satu kamar?" Tanya sang kusir. Naruto mengangguk cepat sembari menyesuaikan beban di bahunya.
"Diruang mana?" Kusir tadi membantu Naruto memapah Sasuke yang entah pingsan atau apa, mereka masuk ke dalam ruangan berisi satu ranjang, meja dan kursi serta kamar mandi. Sang kusir membawa Sasuke menuju kasur.
"Bisa bantu aku untuk memesankan pereda mabuk?" Tanya Naruto, si kusir mengangguk dan pergi. Setelah pintu tertutup Naruto memandangi Sasuke yang tertidur lelap dengan tenang, ia benar-benar tidak menyangka pangeran ini akan mabuk begitu saja karena Naruto pikir Sasuke akan bersahabat baik dengan alkohol sebagai panglima kekaisaran yang bertandang ke banyak tempat dan berurusan langsung dengan banyak penguasa daerah.
Naruto melangkah maju, tangannya bergerak melepas jubah Sasuke dan meletakkannya gantungan.
"Ngh," Naruto menoleh ketika merapikan jubah, Sasuke duduk dengan kepala bersandar ditelapak tangannya. Wajahnya masih menyiratkan dingin.
"Pangeran," Naruto hendak mendekat tapi Sasuke sudah berdiri dan duduk di kursi dengan berat.
"Pangeran, jangan tidur dulu. Aku sudah memesankan–" Naruto yang berdiri di samping Sasuke terkejut ketika pria itu menarik tangannya, mendudukan Naruto diatas pangkuannya dengan ekspresi malas.
"Pangeran," ucap Naruto tapi Sasuke diam, ia hanya mengangkat kepalanya dan mengelus wajah Naruto dengan tatapan sayu. Tangannya sedikit panas ketika berhenti diatas bibir Naruto.
"Kamu–sangat cantik," suara Sasuke sedikit ditandai kemalasan namun dalam dan dangkal, ia sedikit menunduk untuk meraih orang diatas lengannya, dimulai dari mencium dahi, hidung lalu turun untuk menempelkan bibir keduanya, Sasuke dengan sabar bergerak, ciuman mereka lama, basah dan lembab.
"Angkat kakimu dan duduk," Suara Sasuke serak dan jelas. Ia membiarkan Naruto berdiri dan dengan ragu duduk di pangkuannya, saling berhadapan. Sekarang Naruto lebih tinggi satu jengkal dari Sasuke.
Sasuke meraih tengkuk Naruto dan kembali menciumnya, nafas mereka panas dan rendah dan keduanya terbakar oleh keinginan, tangan Naruto bergerak mengalungi leher pria dihadapannya. Sasuke mengigit bibir bawah Naruto agar pria itu membuka bibirnya, Sasuke menjulurkan lidahnya, bertarung dengan lidah orang lain yang lembut, bertukar saliva dengan buru-buru. Sasuke baru melepas ketika Naruto membutuhkan udara. Tidak berhenti, Sasuke mengecup setiap tempat dileher Naruto lalu menandainya dan yang lain juga mengangkat kepalanya, memudahkan akses untuk menjelajah lehernya. Naruto yang pemalu itu segera membuat ekspresi menahan kesenangan dengan wajah merah, gigitan Sasuke tidak menyakitkan, itu sedikit geli seperti jarum kecil menusuknya dengan ringan.
Tangan Sasuke turun dari tengkuk menuju pinggang Naruto, ia menggosoknya dan menyusup dibalik pakaian, merasakan pinggang Naruto yang bergetar.
Naruto tidak tahan dengan gerakan Sasuke yang perlahan ini, kulit kepalanya terasa mati rasa, ia ingin pergi melarikan diri tapi kakinya terlalu lemah, Naruto berada diambang kekacauan yang tidak pernah ia rasakan di hidupnya. Ciuman yang Sasuke berikan di lehernya hanya menambah minyak dalam api, akhirnya Naruto hanya mengigit bibir bawahnya agar tidak mengeluarkan suara sembari menutup mata shappire berselimut air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRINCE [SASUNARU]
Fantasy[Complete-Belum Revisi] [RE-ONGOING] Naruto, sang kultivator muda yang berbakat dalam penyembuhan mempunyai cita-cita mengunjungi banyak tempat. Namun, ia tidak menyangka jika suatu saat seseorang akan datang dan menjadikannya selir. Sasuke adalah P...